BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Kamis, 13 Januari 2011

FAN ZHONG YAN - CENDIKIAWAN TERKENAL DINASTI SONG

Pada jaman Dinasti Song Utara, ketika Fan Zhongyan muda (seorang cendikiawan yang sangat terkenal dan juga seorang pejabat pemerintah Dinasti Song) masih belajar di Suiyang, dia berkenalan dengan seorang alkemis.

Suatu hari, sang alkemis (ahli kimia abad pertengahan yang fokus pada transmutasi logam dasar menjadi emas, red) menderita penyakit serius, dan ia meminta seseorang untuk menemukan Fan Zhongyan. Dia berkata kepada Fan, "Saya punya resep alkimia rahasia. Anak saya masih muda dan saya tidak bisa mengajarinya keahlian Golden Touch (Sentuhan Emas). Sekarang saya minta bantuan anda menjaga resep rahasia ini."

Sang alkemis menyegel resep rahasia itu dalam sebuah paket, juga satu jin (sekitar 450 gram) platinum yang telah ia buat melalui alkimia, dan ia menyerahkan paket itu kepada Fan. Dia kemudian meninggal.

Beberapa tahun kemudian Fan menjadi pejabat pemerintah yang bertugas dalam peran memberikan kritik dan saran kepada pemerintah. Ia kemudian menemukan putra sang alkemis dan berkata kepadanya, "Ayahmu mempunyai keahlian Golden Touch ajaib. Ketika dia meninggal, kamu masih sangat muda, dan dia meminta saya menjaga resep rahasia ini untuk kamu. Sekarang kamu sudah dewasa, dan saya harus menyerahkannya padamu." Dia kemudian mengambil paket yang berisi resep dan platinum itu dan menyerahkannya kepada putra sang alkemis. Tanda segel tersebut masih utuh, membuktikan bahwa paket itu belum pernah dibuka.

Putra Fan Zhongyan, Fan Chunren, juga mengikuti kehendak ayahnya. Ketika ia memerintah Luoyang, ia membawa kebahagiaan kepada masyarakat setempat melalui integritas moral dan kejujuran. Karena pemerintahannya, "tidak ada orang yang mengantongi apa pun ditemukan di jalan, dan tidak ada keluarga yang perlu mengunci pintu mereka di malam hari." (tercatat dalam sejarah sastra.)

Ada sebuah kisah yang tercatat pada masa gubernur Fan: Di Baisimapo ketika seorang lelaki tua duduk di bawah sinar matahari dekat dinding, seseorang datang untuk memberitahunya, "anak sapi kuning milik keluarga anda telah dicuri." Setelah mendengar pesan tersebut, orang tua itu masih duduk di sana, ia tidak bergerak sama sekali, juga tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Sesaat kemudian, orang lainnya datang dan berkata kepadanya lagi tentang hilangnya anak sapi itu. Orang tua itu dengan tenang berkata kepada orang tersebut, "Anda tidak perlu mencarinya. Sepertinya seseorang ingin membuat lelucon dan telah menyembunyikannya."Penduduk desa yang lewat merasa aneh dan mereka bertanya kepada orang itu, "Pak, keluarga anda telah kehilangan seekor sapi. Orang lain memberitahu anda berkali-kali, tapi mengapa anda tidak peduli tentang hal itu." Orang tua itu berkata sambil tersenyum, "Karena Tn. Fan telah tinggal di sini, siapa yang ingin jadi pencuri? Ini tidak mungkin." Sesaat kemudian, anak sapi tersebut telah kembali seperti yang diharapkan. (Mei-ing)

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA