BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Selasa, 23 April 2013

MENGAPA ORANG KUNO MEMBERSIHKAN MAKAM SAAT CINGBING ?

Ada argumen yang mengatakan, Cing Bing (hari berziarah bagi etnis Tionghoa) pada hari ke-15 setelah equinox musim semi, setiap kali tiba equinox musim semi, siang dan malam adalah sama panjang, setelah equinox musim semi berlalu, siang hari semakin panjang dan malam hari semakin pendek saja, serta semua makhluk mulai tumbuh dengan subur. Dalam keadaan segenap hal diperbarui, adalah wajar teringat akan leluhur.

Berdasarkan legenda, Hari Raya Cing Bing adalah hari gerbang neraka terbuka lebar, sehingga para roh dapat pergi ke dunia fana menerima balas budi dan persembahan sesaji dari para keturunan atau para kerabat mereka. Oleh karena itu, etnis Kanton (Provinsi Guangdong, Tiongkok) mempunyai suatu kebiasaan, individu yang baru kehilangan anggota keluarganya, harus mengadakan acara ritual persembahan sebelum Hari Cing Bing, yang dikenal sebagai ibadah Kuburan Baru. Jika tidak, maka setelah lewat waktu gerbang neraka akan tertutup, "membakar persembahan apapun sudah tidak berguna".

Sedangkan bagi anggota keluarga yang meninggal lebih dari setahun, waktu ziarah kubur boleh lebih kendor sebelum maupun sesudah Cing Bing. Pergi berziarah ke makam yang dilakukan setelah Hari Cing Bing disebut ibadah Kuburan Tua.

Menurut ilmu geomansi (Fengshui/Hongsui), sebelum dan sesudah Cing Bing adalah waktu peningkatan energi Yang, selain itu pertukaran energi Yin dan Yang antara langit dan bumi juga sangat kuat, justru adalah waktu terbaik "berbagi spirit" antara orang hidup dan orang yang telah meninggal, keturunan yang pergi berziarah dan membersihkan makam leluhur, sepanjang setahun ke depan akan memperoleh kedamaian spiritual.

Makam leluhur pada Hari Cing Bing setelah dibersihkan, diperbaiki dan dilakukan penambahan tanah serta proteksi lereng makam oleh para keturunan yang bersangkutan, maka dapat mencegah penyebaran gulma dan erosi tanah, sehingga atmosfir makam menjadi terbarukan dan lebih segar. Secara psikologis, para keturunan melihat adegan ini akan merasakan roh leluhur yang meninggal dapat beristirahat dalam kedamaian di surga. Dapat dikatakan, orang dahulu menetapkan setiap tahun pada Hari Raya Cing Bing berziarah ke kuburan adalah sangat wajar.

Cing Bing-an (demikian biasa disebut oleh kalangan pribumi), kebanyakan dirayakan pada 4 April atau 5 April, dan Hari Raya Cing Bing tahun ini jatuh pada tanggal 4 April lalu. [Christine Lim / Ambon]

***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA