BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Senin, 15 Oktober 2012

PENDERITAAN ADALAH BERKAT

Saat ini, ketakutan terbesar banyak orang adalah menderita kerugian, dan banyak yang senang melihat orang lain menderita daripada diri sendiri menderita. Leluhur orang Tionghoa mencoba untuk meyakinkan anak-anak dan cucu-cucu mereka bahwa tidak salah dengan menderita kerugian. Dalam perjalanan sejarah, banyak orang-orang memandang kerugian bukanlah merupakan hal berat, dan mereka mengajarkan anak-anak juga dapat menerima dengan hati lapang.

Ketika akan melalui kesulitan menderita kerugian, toleransi hanya dapat berkembang dari kemurahan hati. Pertama harus mampu bertahan dalam penghinaan dan memiliki kemampuan untuk memperbaiki situasi yang merugikan. Di masa lalu ada seorang pejabat bernama Lin Tuizhai memiliki banyak keberuntungan baik dan kebajikan, serta rumah yang penuh anak-anak dan cucu.

Sebelum ia meninggal, keturunannya berlutut di depannya dan meminta petunjuk. Lin Tuizhai mengatakan kepada mereka: "Saya tidak banyak bicara. Selama Anda belajar bagaimana memaafkan, maka akan cukup. Dalam sejarah ada banyak pahlawan yang gagal hanya karena mereka tidak dapat menerima kerugian! Pada zaman kuno ada juga banyak pahlawan yang terkenal, karena mereka bisa bertahan dalam penghinaan dan menderita kerugian ringan! Han Xin, misalnya, mengalami penghinaan merangkak di selangkangan seorang penjahat.

Tetapi kemudian ia menjadi seorang jenderal terkenal dan diangkat menjadi Raja Sanqi oleh Liu Bang, meskipun ia telah dipermalukan oleh bawahan Liu pada hari-hari awal di Huayin. "

Orang dahulu mempertimbangkan kemampuan menderita kehilangnya perbedaan antara pahlawan dan penjahat. Guru Wei Xi dari Dinasti Qing-pernah berkata: "Saya tidak tahu pria ini, tapi saya menghargai seseorang yang dapat bertahan di setiap kerugian adalah seorang gentleman. Saya tidak tahu apa penjahat, tapi saya berpikir bahwa seseorang yang hanya ingin menang adalah penjahat. "

Pada zaman kuno itu ada pepatah yang disebut: "Penderitaan membawa berkat." Makna sebenarnya dari kerugian yang abadi adalah bahwa karma buruk dapat berubah menjadi kebajikan. Hal yang orang capai dalam hidup mereka mungkin melalui pertukaran kebajikan. Ketika tindakan seseorang membahayakan orang lain, itu menciptakan karma dan membawa hilangnya kebajikan. Melihat dari
sudut pandang ini, menderita kerugian memang berkat! [Yenny Jie / Palangkaraya] Sumber: Erabaru

PESAN KHUSUS

Silahkan kirim berita/artikel anda ke ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

MENU LINKS

http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA