BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 03 Oktober 2012

MENGALAH DEMI KEPENTINGAN BERSAMA

Seseorang yang tidak mempertimbangkan sesuatu masalah, pasti akan menimbulkan konflik yang akan menjadi permusuhan dan mendatangkan bencana, baik yang dilakukan untuk orang lain atau pun untuk diri mereka sendiri, maka sudah seharusnya kita lebih bijaksana untuk menghindarinya demi kepentingan bersama.

Dalam sejarah orang-orang berkomentar tentang perilaku Kou Xun, tetapi apa yang telah dilakukannya adalah demi untuk kepentingan negara.

Jenderal Kou Xun (寇恂) adalah seseorang yang berperestasi besar dan memiliki moralitas yang tinggi sehingga dia memiliki pikiran dan wawasan yang luas, walaupun dalam tindakannya seperti seorang yang pengecut atau lemah.

Dengan kesederhanaannya Kou Xun juga dianggap sebagai orang yang mampu untuk menyelesaikan permusuhan dirinya dengan Jia Fu. Sekarang mereka menjadi sahabat dan akhirnya mendukung dinasti Han Timur, untuk menyatukan Tiongkok.

Kou Xun atau dipanggil juga Kou Ziyi, berasal dari kota Changping, tepatnya berada di sebelah timur Kota Shanggu pada masa dinasti Han. Dia adalah seorang jenderal yang sangat dipercaya oleh Kaisar Guangwu dan ia sangat terkenal dalam pemerintahan karena pengetahuannya tentang kitab-kitab kuno dan moralitasnya yang tinggi.

Berbagai kalangan memujinya sebagai orang yang berkebijaksanaan tinggi dan percaya bhawa dia memiliki kapasitas untuk menjadi seorang perdana menteri. Dia selalu rendah hati ketika ia dihadapkan pada penghinaan dan tidak pernah berdebat dengan orang lain hanya karena kepentingan pribadi. Ia menganggap kepentingan yang lebih besar menjadi perioritas utama.

Kou Xun pernah menjadi gubernur Wilayah Yingchuan. Pada masa dimana dia memerintah, ada salah satu pengawal istana yang telah melakukan pembunuhan di daerahnya. Ketika itu ada seorang Jenderal yang bertanggung jawab atas segala tugas para pengawal istana kaisar yang bernama Jia Fu, yang saat itu sedang berada di Kota Runan. Ketika Jenderal Jia Fu mendengar bahwa anak buahnya ditangkap oleh gubernur Kou Xun, dia menjadi sangat marah.

Ketika kembali dari Kota Runan, Jia Fu melintasi Wilayah Yingchuan dan berkata kepada pengikutnya, " Kou Xun dan aku adalah sama-sama jenderal negara. Sebagai orang besar, wajar kalau aku balas dendam ketika orang menggangguku? kali ini, Aku akan membunuh Kou Xun saat bertemu dengannya."

Setelah mengetahui hal ini, Kou Xun menolak bertemu dengannya. Keponakannya Gu Chong dan anggota stafnya berkata kepadanya, "Sebagai seorang prajurit, kami akan selalu melayani Anda dengan pedang di tangan. Jika ada sesuatu yang terjadi, kami akan siap untuk menghadapinya." 

Kou Xun berkata, "Ini tidak benar. Di masa lalu, Lin Xiangru tidak menyerah kepada Raja Qin, tetapi menyerah kepada Lian Po demi kebaikan negara. Walaupun pada kerajaan kecil seperti Zhao, karena dia tetap berpikiran jernih. Saya selalu ingat cerita ini. "

Demi agar supaya tidak terjadi pertempuran antar dia dan Jia Fu karena mereka adalah sama-sama sebagai pejabat tinggi negara, maka dia kemudian memerintahkan pejabat dibawahnya untuk melayani Jia Fu dan para pengikutnya dengan baik.

Sementara itu, ia berusaha menghindar untuk tidak bertemu dengan Jia Fu agar tidak terjadi pertempuran yang dapat merugikan kepentingan negara. Pada akhirnya, para pengikut Jia Fu mabuk sehingga mereka tidak bisa mencari Kou Xun dan pergi meninggalkan wilayah Yingchuan.

Kemudian, Kou Xun mengirim seseorang untuk pergi menghadap ke kaisar Guangwu untuk memberitahukan apa yang telah terjadi di daerahnya. Kaisar Guangwu memanggil Kou Xun untuk menemuinya. Ketika ia tiba, ia menemukan Jia Fu sudah ada di sana. Ia berusaha menghindari dari Jia Fu, tetapi kaisar Guangwu berkata kepadanya, "Situasi negara belum diselesaikan. Bagaimana bisa dua jenderal bertarung satu sama lain untuk kepentingan pribadi?"

Mereka kemudian duduk bersama dan berbincang-bincang dengan baik. Pada akhirnya, Kou Xun, Jia Fu dan kaisar meninggalkan Istana kaisar dalam satu kereta layaknya seperti teman baik. [Ernawati H / Medan] Sumber: Kebajikan dalam kehidupan

PESAN KHUSUS

Silahkan kirim berita/artikel anda ke ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

MENU LINKS

http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA