BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Jumat, 26 Oktober 2012

DARIPADA MENGUTUK LEBIH BAIK INTROPEKSI DIRI

Ketika manusia sedang mengalami keterpurukan dalam hidupnya, maka manusia akan mengutuk dan berkeluh kesah. Daripada mengutuk, bukankah lebih baik kita intropeksi pada diri kita sendiri apa yang telah kita lakukan. 

Dengan demikian bukan saja dalam hati kita tidak akan terpendam hawa amarah, tetapi ketika kita hati kita tidak jadi marah, kita juga akan merasakan betapa anggun sikap kita ini. 

Selain itu ketika kita bisa dengan berkepala dingin menghadapi suatu masalah, seringkali masalah itu bisa berubah dengan sendirinya menjadi lancar, mungkin itulah yang dikatakan dengan "sesuatu dapat berubah menjadi keberuntungan adalah seiring dengan adanya perubahan hati!"

Alkisah ada seseorang pemuda yang telah dituduh oleh orang lain, sehingga masuk penjara selama 9 tahun. Kemudian kasus salah tuduh ini terpecahkan, dan akhirnya orang tersebut bisa keluar dari penjara. Setelah keluar dari penjara dia mulai tak henti-hentinya mengecam dan mengutuk. 

Alangkah malangnya saya ini, dimasa muda yang sedang berprestasi mengalami perlakuan yang tidak adil. Tempat itu layaknya sama seperti neraka, sempit hingga sulit untuk membalikkan badan, sama sekali bukan tempat tinggal manusia.

Ketika orang ini sudah berumur lebih dari 70 tahun,dia dirundung kemiskinan dan penyakit, yang akhirnya membuat dia tidur di ranjang tidak bisa bangun. Saat akan meninggal, pastur datang di-samping ranjangnya, Anak yang malang sebelum Anda tiba di surga, mengakulah dosa-dosa yang telah Anda perbuat di dunia fana ini! 

Perkataan pastur itu belum selesai, dia yang berada di atas ranjang sudah berteriak histeris, Saya tidak perlu pengakuan dosa, yang saya butuhkan adalah kutukan, mengutuk mereka yang menyebabkan saya dirundung oleh kemalangan. 

Mengutuk kemalangan tidak bisa membawakan kebahagiaan. Mereka yang sudah terbiasa akan mengutuk dan mengeluh ketika mereka menghadapi kesengsaraan dan kemalangan. Sangat sedikit orang yang bisa berpikir dengan tenang, bahwa kesengsaraan dan penderitaan itu datang karena akibat dari perbuatan kita sendiri. [Ernawati H / Medan] Sumber: Kebajikan

Catatan: Ayo kita dukung Tionghoanews dengan cara mengirim email artikel berita kegiatan atau kejadian tentang Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id dan jangan lupa ngajak teman-teman Tionghoa anda ikut gabung disini, Xie Xie Ni ...

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA