BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Minggu, 24 April 2011

LEGENDA MEMINJAM ANAK PANAH DENGAN PERAHU JERAMI

Menurut ceritanya, pada abad ketiga Masehi, negeri Wei, negeri Shu dan negeri Wu adalah tiga kekuatan terbesar di Cina. Ketiga negeri tersebut saling bersaing untuk mengalahkan satu sama lain. Pada suatu ketika, negeri Wei merencanakan untuk menghapus negeri Wu, yang terletak dekat dengan Sungai Yangtze, dalam sandi sungai. Tidak lama kemudian, tentara Wei sudah tiba di wilayah yang tidak jauh dari negeri Wu. Kemudian mereka berkumpul di area tepi sungai, untuk menunggu kesempatan untuk melancarkan serangan besar-besaran terhadap negeri tersebut.

Setelah mengetahui niat raja dari negeri Wei dan mengkaji kondisi militer negeri musuh itu, Panglima negeri Wu, Zhou Yu memutuskan untuk menahan serangan musuh dengan panah. Namun, bagaimana caranya untuk menghasilkan 100 ribu batang panah yang diperlukan dalam waktu yang sangat singkat itu?

Pada saat itu, kebetulan, penasehat militer negeri Shu, yaitu Zhuge Liang sedang mengunjungi negeri Wu. Dia orang yang sangat pijak. Jadi Zhou Yu terus meminta bantuan kepadanya. Zhuge Liang mengatakan bahwa seluruh panah yang diperlukan itu dapat disiapkan dalam waktu 3 hari saja. Dia terus meminta menteri kanan negeri Wu, yaitu Lu Su, agar menyediakan 20 buah perahu yang ditutup dengan tabir dan disisipkan jerami, dengan setiap satunya ditempatkan 30 orang prajurit. Lu Su juga diminta merahasiakan hal tersebut.

Dalam waktu 3 hari kemudian, Zhuge Liang tidak melakukan apa-apa pun. Pada tengah malam hari ke-3, dia pun mengundang Lu Su untuk bersama pergi mengambil panah tersebut. Kemudian, dia membuat perintah agar seluruh perahu tersebut terhubung dengan tali yang panjang, lalu, mereka terus mara menuju ke kamp tentara negeri Wei.

Pada malam itu, alam diliputi kabut yang tebal. Tim berperahu yang dipimpin Zhuge Liang itu terus mara dengan laju sehingga sampai ke tempat yang dekat dengan kamp militer negeri Wei. Zhuge Liang memerintahkan askarnya agar membariskan semua perahu tersebut. Mereka juga diperintah untuk memukul gendang perang, sambil berteriak dengan kuat. Lu Su merasa sangat takut. Namun, Zhuge Liang hanya senyum saja, sambil berkata, "Saya pasti tentara Wei tidak berani menyerang kita pada malam yang berkabus ini. Marilah kita minum dulu."

Setelah tentara Wei mendengar suara gendang dan teriakan itu, Panglima mereka, yaitu Cao Cao segera memanggil jeneralnya untuk membahas reaksi yang harus dilakukan. Melihat kabut yang tebal itu, mereka memutuskan untuk mengirim lebih 10 ribu orang pemanah melepaskan anak panah secara acak ke arah tentara negeri Wu. Dengan yang demikian, dalam waktu sekejap saja, perahu-perahu negeri Wu yang diliputi jerami itu, sudah penuh terkena panah. Ketika menemukan panah itu sudah cukup, Zhuge Liang segera memerintahkan askarnya agar segera mundur. Bila kabut berangsur-angsur hilang, tentara Wei baru menyadari apa yang sudah terjadi tadi. Mereka kesal sekali.

Setelah tiba di kamp tentara Wu, Zhou Yu segera memerintahkan askarnya untuk memindahkan anak-anak panah yang dikumpulkan oleh Zhuge Liang itu. Setelah dihitung, jumlahnya lebih dari 10 ribu batang. Semua orang sangat kagum dengan kebijaksanaan Zhuge Liang. Mereka juga heran, bagaimana Zhuge Liang tahu cuaca malam itu berkabus. Sebenarnya, dia sangat pandai meramalkan perubahan cuaca. Dengan kepandaian itu, dia berhasil membantu negeri Wu mengambil balik begitu banyak panah dari negeri musuhnya. [Chen Mei Ing]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA