BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Senin, 13 Agustus 2012

MELAKUKAN PERBUATAN BAIK, MENGUNTUNGKAN DIRI SENDIRI

Seorang pedagang pada masa dinasti Qing, Zhang, pergi untuk menagih utang, menyeberangi Sungai Yangtze dari utara ke Jiangning, yang juga dikenal sebagai Nanjing.

Ia berencana untuk kembali ke rumah untuk liburan Tahun Baru tepat sebelum akhir tahun. Dengan barang-barang di bahunya, ia berangkat pagi-pagi buta, tetapi harus menunggu di bawah sebuah bangunan karena gerbang kota belum dibuka.

Setelah menunggu beberapa waktu, Zhang merasa begitu lelah sehingga ia menyerah, meletakkan tas kainnya yang penuh dengan emas dan perak, kemudian duduk di atasnya, dan memejamkan mata untuk beristirahat. Ketika gerbang kota dibuka, ia bergegas ke pintu gerbang dengan barang-barang di bahunya, tetapi ia benar-benar lupa akan tas kain yang telah ia duduki.

Ketika menyadari ia tidak membawa tas kain itu, ia telah pergi lebih dari satu li (0,3 mil) jauhnya. Dia segera bergegas kembali ke tempat ia beristirahat, tapi pasar sudah penuh sesak dengan orang-orang dan tasnya sudah hilang.

Zhang mengerutkan kening dan menunggu di dekat tempat itu, berharap seseorang  akan mengembalikan tasnya. Seorang pria tua muncul dan bertanya apa yang terjadi. Dia mendengarkan, lalu mengundang Zhang ke rumahnya dan berkata, "Saya menemukan sebuah tas di bawah ketika membuka pintu pagi ini. Saya tidak tahu apakah itu adalah milikmu."

Zhang menjawab,"Di dalam tas ada dua kantung, masing-masing dengan sejumlah perak batangan.Yang lebih besar milik bos saya dan yang lebih kecil milik saya. " Orang tua itu memeriksa barang di dalam tas, isinya persis seperti yang Zhang katakan. Ia kemudian mengembalikan tas kepada Zhang.

Zhang  tersentuh hingga  menangis dan ingin berterima kasih kepada orang tua di depannya dengan memberi perak batangan miliknya. Orang tua tersebut tersenyum dan menjawab, "Saya tidak akan berkata apapun tentang tas Anda jika saya begitu mencintai uang. Apakah Anda mengerti?" Zhang kemudian menanyakan nama orang tua itu dan pulang.

Ketika Zhang sedang menunggu perahu di tepi sungai, angin kencang tiba-tiba bertiup. Banyak perahu terbalik, dan banyak penumpang yang tenggelam. Melihat peristiwa mengerikan ini, Zhang muncul hati welas asih dan berpikir, "Hari ini saya mendapatkan kembali perak batangan yang telah hilang. Tanpa itu, saya pasti mati. Saya benar-benar mendapat hidup saya kembali. "Menggunakan semua uang miliknya, Ia menyewa orang untuk menyelamatkan mereka yang tenggelam. Beberapa lusin orang terselamatkan oleh hati belas kasihnya.

Semua yang selamat datang untuk berterima kasih kepada Zhang karena telah menyelamatkan mereka. Salah satunya kebetulan anak dari pria tua yang telah mengembalikan tas Zhang yang telah hilang. Dia dalam perjalanan pulang ke Nanjing setelah menyelesaikan urusan dagang di daerah utara Sungai Yangtze.

Zhang terkejut akan hal ini. Dia kemudian menceritakan pengalaman pribadinya kepada orang-orang yang ada di sana, dan semua orang takjub akan keajaiban itu. Mereka menyadari itu pastilah hukum langit, dimana kebaikan dibalas dengan kebaikan.

Dalam cerita ini, orang tua tersebut tidak menyimpan barang berharga yang  ia temukan untuk dirinya sendiri dan tidak meminta hadiah atas perbuatan baiknya. Dia tidak hanya menyelamatkan Zhang ketika dalam kesulitan, tetapi juga menanam sebuah benih di dalam hati Zhang untuk melakukan perbuatan baik, sehingga meletakkan kesempatan bagi anaknya sendiri untuk diselamatkan kemudian.

Dapatkah Anda membayangkan apa yang mungkin akan terjadi jika orang tua tersebut menyembunyikan harta yang ia temukan? Zhang mungkin akan bunuh diri karena kehilangan banyak uang, terutama uang majikannya, dan selanjutnya, tidak akan memiliki kesempatan untuk menyelamatkan banyak orang yang tenggelam, termasuk anak si orang tua.

Bahkan jika Zhang tidak mati dan berbelas kasih terhadap mereka yang tenggelam, ia tidak akan punya uang untuk menyewa orang untuk membantu menyelamatkan mereka. Di sisi lain, akan lebih buruk jika Zhang tidak peduli pada mereka yang tenggelam hanya karena kemalangannya sendiri.

Pepatah lama mengatakan, "Melakukan perbuatan baik tanpa mengharap balasan akan menginspirasi orang lain untuk berbelas kasih dan memecahkan masalah Anda sendiri; menolong orang yang membutuhkan akan membantu mereka mengumpulkan uang untuk melakukan perbuatan baik dan Anda akan menerima bantuan orang lain."

Sebagai penutup, pepatah berikut memberi nasihat, "Adalah lebih baik melakukan perbuatan baik kecil untuk membangun berkah bagi masa depan daripada mengambil keuntungan untuk diri sendiri; adalah lebih baik untuk membantu orang lain setiap hari sehingga Anda mungkin akan dibantu pada masa-masa sulit." [Margareth Lim / Tarakan]

Iklan baris:
MELAYANI IMPORT BORONGAN DARI SINGAPORE TO JABODETABEK RP.45.000 PER KG
Kontak Telp: 021-26264750 Fax: 021-26264760 Hp.0856-755-0123, 0812-9855-8800 Email: pttci@yahoo.co.id
.

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA