Kita semua tahu "money is power", tetapi kita juga harus menyadari, ada daerah-daerah atau wilayah-wilayah atau tempat-tempat tertentu yang tidak bisa hanya disentuh atau diselesaikan dengan uang.
Tetapi harus dengan memenangkan hati orang yang bersangkutan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Oleh sebab itu, diperlukan perhatian, kasih sayang dan kehangatan dari anda kepada orang-orang tersebut, baik itu suami / istri anak, orangtua, bawahan, saudara, teman dan bahkan kepada siapapun.
Sudahkah anda memenangkan hati orang-orang di sekitar anda ? Jangan hanya sekedar mengejar uang, harta dan prestasi, semua itu tidak cukup untuk menjamin masa depan, karena anda hanya mempunyai satu "tempat persembunyian".
Bagi seorang pimpinan, untuk mendapatkan loyalitas bawahannya, mereka harus bisa bertindak adil, bisa menghargai orang, bijak dalam mengambil keputusan dan yang terpenting harus bisa memenangkan hati orang-orang yang dipimpinnya, sehingga mereka akan tetap loyal dan setia kepada kepemimpinannya.
Meng Chang Jun (孟尝君) adalah Perdana Menteri Negara Qi pada masa periode Negara-Negara Berperang (475-221 SM). Ia seorang yang sangat kaya pada jamannya. Hartanya berlimpah ruah. Hobinya mengoleksi barang-barang antik yang mempunyai nilai sejarah tinggi. Disamping itu, ia juga menjadi bapak angkat dari tiga ribu anak-anak.
Suatu hari, Meng Chang Jun bertanya kepada anak-anak angkatnya, "Siapa yang mau membantu saya menagih hutang di daerah Xue ?" Feng Xuan, salah satu anak angkatnya melihat ini sebagai kesempatan untuk lebih mendapat perhatian Meng Chan Jun, lalu ia angkat tangan dan segera berkata, "Saya, pak."
Kemudian Meng Chan Jun juga menginstruksikan ia untuk membawa bukti tagihan dan memberitahukannya agar uang tagihan tersebut digunakan untuk membeli barang-barang dari daerah Xue yang belum ia miliki.
Dengan mengemban tugas dari tuannya, ia pun berangkat.
Sesampainya di sana, ia melihat kemiskinan dan penderitaan melanda penduduk setempat. Lalu ia mengumpulkan semua pengutang (debitur) dan berkata, "Melihat hasil panen yang tidak menguntungkan kali ini, tuan Meng Chan Jun bersedia menghapus semua hutang kalian."
Para penduduk yang sedang terhimpit kesulitan bagaikan mendapat segelas air segar disaat dahaga mendera. Mereka segera mengucapkan banyak terima kasih dan sangat bersimpati dengan kebaikan Perdana Menteri mereka. Kemudian mereka serempak mengucapkan syukur dan mendoakan agar Meng Chan Jun dikarunia kesehatan dan panjang umur.
Ketika kembali dari daerah Xue, Meng Chan Jun bertanya kepada Feng Xuan, barang apa yang telah dibelinya. Dengan tenang Feng Xuan berkata, "Sebuah huruf (义) Yi, yaitu nama baik, kemurahan hati dari tuan. Hanya barang itu yang saya lihat belum dimiliki tuan."
Walau tuan Meng Chan Jun agak kecewa dengan anak angkatnya, namun semuanya telah terjadi, ia juga tidak terlalu mempermasalahkan hal itu lagi.
Setahun berlalu semenjak kejadian itu, karena suatu peristiwa Meng Chan Jun dipecat oleh Raja. Semua anak angkatnya meninggalkan dia, hanya Feng Xuan yang tetap setia bersamanya. Feng Xuan mengusulkan kepada bapak angkatnya agar pindah ke daerah Xue untuk menjalani sisa hidupnya. Meng Chan Jun pun setuju.
Dalam perjalanannya ke daerah tersebut, masyarakat setempat menyambutnya dengan hangat dan antusias. Kabar ini meluas dan menjadi berita di mana-mana, bahkan sampai ke telinga Raja. Kemudian Feng Xuan berkata kepada Meng Chan Jun, "Anda telah mempunyai satu tempat "persembunyian", saya akan mencarikan dua "lubang" lagi buat anda."
Dengan mendapat dukungan yang baik dari penduduk setempat, Feng Xuan memanfaatkan momentum ini dengan menulis surat yang isinya, agar Raja bersedia mengangkat kembali ayah angkatnya menjadi Perdana Menteri karena ia mendapat simpati di hati rakyat. Usaha keras Feng Xuan berhasil.
Bukan hanya itu, kemudian Meng Chan Jun juga ditunjuk oleh Raja sebagai ketua proyek dalam pembangunan Kuil Pemujaan yang diperuntukkan untuk Raja-Raja. Akhirnya, Feng Xuan berhasil mendapatkan "Tiga lubang persembunyian" untuk ayah angkatnya. [Cizilia Lee / Jakarta]