Dalam filsafat Tiongkok kuno, orang yang berpikiran luas dan pemaaf seperti sebuah lembah yang luas dan dalam.
Penjaganya ceroboh dengan lilin itu dan tanpa sengaja api mengenai rambut Han Qi. Dia segera mengibaskan api dengan sarung tangannya dan meneruskan menulis.
Segera setelah mengetahui bahwa penjaga yang membawakannya lilin digantikan dengan yang lain. Han Qi menguatirkan penjaga tersebut akan mendapatkan hukuman, sehingga dia pergi menemui pimpinan penjaga dan mengatakan, "Jangan ganti dia! Bawa ia kembali, karena ia sekarang dapat belajar bagaimana memegang lilin yang benar." Setiap orang di dalam pasukanya mengagumi tindakannya.
Di lain hari seorang pria membawakannya dua buah mangkuk giok yang sangat berharga, dan mengatakan, "Seorang petani menemukan benda ini di parit, benda yang indah, sungguh berharga." Han Qi memberi imbalan orang itu dengan banyak perak dan berterima kasih padanya. Dia sangat menyukai benda itu. Setiap menyambut tamunya, mangkuk itu diletakkan di meja yang spesial.
Suatu hari dia mengadakan perjamuan, pelayannya ceroboh mengetuk mangkuk di atas meja dan pecah. Han dengan tenang berkata, "Segala sesuatu memiliki takdir. Kamu terpeleset dan tidak dengan sengaja. Bagaimana dapat melimpahkan kesalahan ini padamu?"
Semua tamu sangat menghargai bangsawan Han untuk pengampunannya yang besar. [Merry Huang / Menado]
* Sumber: Google Search Engine