BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Senin, 13 Februari 2012

FILSAFAT MENCIUS, BUKU KETIGA TENTANG ADIPATI WEN DARI TENG

Bab 1 : Menjadi orang bijak

Mencius berkata : Orang seperti apakah Shun ? Orang seperti apakah saya ? Jika saya mau berusaha keras saya bisa seperti dia ! (Ini cara orang biasa menjadi bijak dengan belajar mengerti, mengoreksi dan mengendalikan serta memperbaruhi diri sendiri menjadi lebih baik).


Mencius berkata : Orang bijak adalah manusia biasa kebijaksanaannya merupakan hasil usahanya, jadi mungkin saja menjadi orang seperti Shun yang sangat bijak itu. (Ini sindiran bagi orang yang merasa dirinya bijak sejak lahir / keturunan orang bijak, hal itu tidak mungkin semua orang harus belajar dan melakukan dulu baru bisa menjadi orang bijak dan yang menilai adalah orang lain dan bukan kita sendiri itu sebabnya orang bijak tidak mungkin merasa dirinya bijak, tetapi ia hanya mengerti, mengkoreksi, mengendalikan dan memperbaruhi diri sendiri menjadi lebih baik dan tidak perduli orang lain menilai apapun).

Bab 2 : Orang yang membengkokkan dirinya tidak bisa meluruskan orang lain

Zhao jian seorang menteri pernah menyuruh wang Liang menjadi sais (sopir kereta kuda) untuk pegawai kesayangannya Xi. Tetapi setelah berburu seharian tak seekor burung pun berhasil didapatnya.
Xi berkata kepada Zheng Jian : Wang Liang pasti sais terburuk di dunia ! Zheng Liang menjawab : Betulkah ? Seorang pegawai menyampaikan kepada Wang Liang dan berkata : Xi bilang bahwa ia tidak menangkap apa pun hari itu karena kamu sais yang jelek. Wang Liang menjawab : Aku akan minta diberi kesempatan satu kali lagi.

Karena dipaksa Xi akhirnya setuju. Dengan penuh keyakinan, di pagi hari ia sudah mendapatkan sepuluh ekor binatang. Xi berkata : Wang Liang benar-benar sais yang terbaik di dunia. Zheng jian menjawab : Kalau begitu aku akan mengangkatnya menjadi saismu.

Xi bertemu Wang Liang dan bertanya : Xi sangat senang dengan kemampuanmu, maka mulai sekarang kamu menjadi saisnya. Wang Liang menjawab : Saya harus memolaknya. Ketika saya mengemudi sesuai peraturan ia tidak berhasil memperoleh seekor burung pun hingga malam. Tetapi ketika saya mengemudi dengan mengabaikan peraturan, di pagi hari ia sudah mendapatkan sepuluh ekor binatang.

Wang Liang berkata : Pujian berkata : Jika sais tidak mengabaikan peraturan mengemudi, pemanah akan langsung mengenai sasarannya. Saya tidak terbiasa mengemudi untuk orang yang tidak punya prinsip. Bebaskan saya dari tugas ini.

Mencius berkata : Orang terhormat memegang prinsipnya, ia tidak akan membelokan prinsipnya untuk menyenangkan orang lain. (Ini cara orang terhormat memegang prinsipnya dan ia tidak perlu membuang prinsipnya hanya berusaha menyenangkan orang lain untuk mendapat keuntungan).

Bab 3 : Yang membuat seseorang menjadi besar.

Mencius berkata : Tinggal di rumah yang penuh kebajikan, berdiri di tempat yang layak dan berjalan di jalan kebenaran adalah orang besar. Jika ambisinya (Bukan ambisi yang buruk tetapi ambisi tetap pada jalan kebenaran) terpenuhi, ia akan memimpin orang lain mengikutinya. Jika ambisinya tidak terpenuhi ia akan melaksanakan jalannya sendirian. (Ini prinsip orang bijak yang tidak akan memaksa sesuatu pada orang lain untuk mengikutinya ia akan berjalan sendiri untuk menjalani jalan kebenaran).

Mencius berkata : Kekayaan tidak akan menggerakkan hatinya, kemiskinan tidak akan membelokkan prinsipnya, kekuasaan tidak akan mematahkan keinginannya. (Ini prinsip orang bijak yang tidak dapat berubah prinsipnya meskipun ia di beri ganti oleh kekayaan dan tidak membelokan prinsipnya biarpun ia menjadi miskin serta tidak takut pada kekuasaan yang akan menekanya bila ia tidak membelokan prinsipnya selama ia tetap dijalan kebenaran).

Mencius berkata : Kekuasaan dan kekuatan tidak membuat orang menjadi besar. Orang besar yang sejati adalah murni, tidak bisa digerakan dan jujur. Ia akan terus melatih kedisiplinannya, bebas dari lingkungan luarnya. (Ini sindiran bagi orang-orang yang mengandalkan kekuasaan , kekayaan dan kekuatan untuk menjadi orang bijak).

Bab 4 : Pencuri ayam

Ada seorang pria yang mencuri ayam tetangganya setiap hari, ia bertemu ayahnya dan berkata : Hi ! Hi ! Hi ! Aku mencuri satu ayam setiap hari. Ayahnya berkata : Itu bukan perbuatan orang yang terhormat. Pencuri itu berkata : Kalau begitu, aku akan mengurangi pencurianku. Mulai sekarang aku akan mencuri satu ayam sebulan dan tahun depan aku akan berhenti mencuri.

Mencius berkata : Jika kamu tahu perbuatanmu salah, segera hentikan mengapa harus menunggu sampai tahun depan ?. (Ini sindiran bagi orang yang tahu ia berbuat salah dan mengulangi kesalahannya tetapi bila ditegur ia berkata ia akan mengurangi kesalahannya dan tidak segera menyadai serta tidak berbuat lagi. Ini sama juga mau cari perhatian dan ini kalau sudah terbiasa ia akan melakuakn meskipun ia tidak sadar bila melakukan kesalahannya lagi). [Akiong / Sambas]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA