Maklum, kawasan itu memang dikenal sebagai penghasil keramik paling besar di Tiongkok. Hampir seluruh penduduknya memiliki industri keramik. Kejayaannya terus langgeng. Pedagang keramik asal Jing De Zhen paling sering menggelar pameran. Seperti belum lama ini, digelar pameran keramik dengan beberapa item berasal dari seniman keramik asal Jing De Zhen. Menurut Naomi Wijaya (35) pengamat keramik, berbagai pameran keramik asal Tiongkok pernah digelar di Jakarta. Animo dari pengunjung pun cukup besar.
''Karena keramik asal China sudah sangat familiar bagi masyarakat Indonesia,'' ungkapnya lagi. Dari pengamatannya, dia melihat keramik asal China terus mengalami perkembangan. Baik dari sisi desain maupun teknik pembuatannya. ''Tapi kalau untuk barang seni yang dipamerkan, umumnya seniman China masih tetap mempertahankan pola pengerjaan tradisional, supaya hasil seninya baik,'' tuturnya. Berbeda dengan produk keramik massal Jing De Zhen yang cenderung berwarna putih mengkilap, kreasi seniman bisa beraneka warna.
''Tapi setahu saya, ratarata menggunakan warna dasar lempung berwarna kecoklatan,'' tutupnya. Hal senada juga diungkapkan Rusdi Tjahyadi selaku kolektor dan kurator keramik. Menurutnya, keramik dari Tiongkok yang paling bagus kualitasnya adalah yang berasal dari Jing De Zhen, Tiongkok. ''Di kota itulah, hampir seluruh masyarakatnya bekerja sebagai seniman keramik. Pengerjaannya pun sudah melalui teknik yang cukup modern. Jadi memang sudah masuk dalam industri yang mendunia dan diekspor ke berbagai negara, termasuk Indonesia,'' paparnya panjang lebar. [Antony Ong, Tangerang, Tionghoanews]