Bao Zheng lahir tahun 999 Masehi yaitu zaman Dinasti Song Utara. Pada zaman silam di Cina, ketaatan dan kewajiban terhadap orang tua adalah akhlak baik yang diambil berat oleh masyarakat. Saat berusia 28 tahun, Bao Zheng telah lulus dari ujian pemerintah dan memperoleh kualifikasi untuk menjabat sebagai pejabat pemerintah. Akan tetapi, ia menyayangi orang tuanya yang berusia lanjut dan telah melepaskan kesempatan untuk menjabat sebagai pejabat pemerintah untuk menjalankan kewajiban terhadap orang tuanya. Tanggungjawab itu dieruskan sehingga orang tuanya meninggal dunia. Setelah itulah ia bersedia untuk menjabat sebagai pejabat.
Pada zaman Dinasti Song Utara, rakyat dikenakan pajak yang tinggi, pemberontakan oleh tentara dan petani selalu terjadi dan ini mengakibatkan situasi masyarakat tidak stabil. Dalam menghadapi situasi masyarakat tersebut, Bao Zheng ingin untuk melaksanakan reformasi masyarakat, mengangkat orang yang adil dan berbakat sebagai pegawai dan melepaskan jabatan pejabat yang khianat dan curang.
Dalam bidang ekonomi, ia juga ingin untuk mengurangi pengeluaran pemerintah dan pemerasan terhadap rakyat. Sedangkan dalam bidang militer dan kebijakan luar, ia ingin untuk meningkatkan kekuatan negara dan pendapatan rakyat serta kemampuan pertahanan nasional. Akan tetapi, penguasa yang kurang bijaksana dan kemampuan pada waktu itu tidak dapat menerima saran reformasi yang dikemukakan oleh beliau.
Saat Bao Zheng baru diangkat sebagai pejabat pemerintah, seorang sanak saudaranya telah didakwa karena melanggar hukum. Bao Zheng telah menjatuhkan hukuman setimpalnya terhadap sanak saudaranya berdasarkan hukum. Dengan demikian, sanak saudaranya yang lain tidak berani lagi melakukan kegiatan secara sewenang-wenang.
Saat menjabat sebagai pejabat pemerintah lokal, Bao Zheng selalu mengurangi beban rakyat dan menjalankan reformasi. Sedangkan saat menjabat sebagai pejabat pemerintah pusat, ia banyak kali mengajukan rekomendasi ke kaisar untuk mengurangi hak istimewa pejabat senior yang diberikan oleh kaisar kepada pegawai kanan.
Pada tahun 1056, Bao Zheng yang ketika itu berusia 57 tahun terpilih sebagai Walikota Kaifeng, ibukota pada waktu itu. Dalam waktu singkat yaitu lebih sebulan setelah Bao Zheng menjabat itu, ia telah membicarakan beberapa kasus pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pejabat-pejabat tinggi dan hukuman keras terhadap mereka berdasarkan hukum, sehingga menakutkan kaum bangsawan dan pejabat-pejabat tinggi yang melakukan kejahatan. Bao Zheng terkenal ke kalangan rakyat di Kaifeng dan disebut "Pak Bao".
Pada tahun 1062, Bao Zheng yang menjabat Wakil Perdana Menteri telah meninggal karena menderita penyakit. Para pejabat yang adil dan publik di Kaifeng merasa sangat sedih. Berdasarkan catatan sejarah, pada masa itu, di setiap kota Kaifeng terdengar orang mengesal karena "Pak Bao" yang disayangi dan dihormati oleh mereka telah meninggal.
Pada zaman feodal silam di Cina, hukum pelaksanaan administrasi negara tidak begitu sempurna. Dalam sistem administrasi tersebut, Bao Zheng sebagai seorang pejabat yang adil dan amanah telah dipuji dan dihormati oleh rakyat jelata karena ia berani mengajukan saran kepada kaisar dan selalu menjalankan administrasi berdasarkan hukum. "Pak Bao" yang dikisahkan secara turun-temurun dalam kalangan rakyat telah disanjung tinggi sebagai pegawai ideal oleh rakyat China. Kisah tentang "Pak Bao" telah digubah sebagai opera tradisional di Cina. [Yinnihuaren.blogspot.com]