Saya akan memulainya dengan mitos 12 hewan yang mewakili tahun kalender Tiongkok. Hal ini diyakini merupakan ajaran yang diwariskan dari kebudayaan Tiongkok kuno, yang memungkinkan mereka untuk lebih baik dalam mengelola waktu dan hidup mereka. Bersama dengan ajaran-ajaran kuno lainnya, mitos tersebut menawarkan esensi penting dalam pemahaman mengenai tujuan hidup manusia, dan hubungan antara manusia dengan alam semesta.
Beberapa orang mungkin bertanya-tanya, siapakah yang telah memilih ke-12 hewan tersebut? Apa yang menjadi warisan dari Tiongkok kuno, dan berasal dari mana? Saya tidak yakin apakah banyak generasi muda bangsa Tionghoa yang pernah mengetahui bahwa, ke-12 hewan itu diyakini telah dipilih oleh Dewa untuk mewakili 12 tahun, dan melanjutkan siklus ini setiap 12 tahun.
Sejalan dengan ajaran kuno ini, terdapat bidang pengetahuan tentang prinsip-prinsip kedokteran dan astronomi, pengetahuan surgawi dan pengetahuan akan pengaruh langit terhadap bumi, prinsip materi, dan hubungannya dengan tubuh manusia. Orang zaman dahulu percaya bahwa semua bidang pengetahuan ini semuanya saling terkait erat.
Mari kita mulai dengan konsep bahwa kalender Tiongkok kuno adalah aturan atau rumus untuk menghitung kalender yang diturunkan oleh Dewa kepada bangsa Tionghoa.
Ada 10 batang langit: "Jia, yi, bin, ding, wu, ji, geng, xin, ren, dan kui," dan 12 cabang bumi: "zi, cou, yin, mao, chen, si, wu, wei , sen, you, dia, dan hai". Hewan-hewan yang terpilih adalah tikus, sapi, harimau, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi, masing-masing mewakili 12 cabang bumi. Misalnya, "zi" sesuai dengan tikus, "cou" sesuai dengan sapi, dan "hai" sesuai dengan babi.
Kombinasi dari batang langit dan cabang bumi membentuk judul di setiap tahunnya. Setiap karakter mewakili satu tahun dan berjalan mulai dari awal hingga akhir, dan kemudian mulai lagi dari awal. Sebagai contoh, tahun Tiongkok kuno pertama disebut tahun "Jia-zi," tahun kedua adalah "Yi-chou," dan tahun ke-11 akan "Jia-she." Tahun 2010 dalam kalender Barat disebut Tahun " Geng yin," dimana "yin" mewakili "harimau."
Metode yang sama juga digunakan untuk menghitung bulan, hari, dan waktu selama 24 jam, bahkan menit dan detik.
Karena kombinasi total dari 10 dan 12 karakter ini sama dengan 60 tahun, Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana cara orang Tionghoa kuno bisa membedakan waktu di sepanjang sejarah peradaban mereka.
Dengan jumlah kaisar Tiongkok yang mencapai ratusan, setiap tahun juga diberi nama sesuai dengan dinasti yang sedang berkuasa. Misalnya, "Qin Bing-chen 14" berarti tahun ke-14 Bing-chen dalam Dinasti Qin.
Lalu, bagaimana metode pembuatan kalender tersebut?
Dikisahkan bahwa seorang Dewa Taoisme telah meninggalkan prinsip lima elemen, yang terdiri dari logam, kayu, air, api, dan tanah (atau bumi), dan kesemua unsur ini membentuk segala materi yang ada di dalam alam semesta. Selain itu juga terdapat unsur "yin-yang" (negatif-positif) pada segala materi. Jadi, pasti komposisi ini juga ada di dalam setiap tubuh manusia.
Kitab Perubahan, atau I Ching, yang dipercaya merupakan pemberian dari para dewa, mengindikasikan komposisi dari lima elemen dan keseimbangan yin-yang di setiap batang langit dan cabang bumi, dan pola mereka yang senantiasa berubah.
Sebagai contoh, ketika seseorang dilahirkan, komposisi dari lima elemen dan keseimbangan "yin-yang" yang berada dalam pribadi orang itu sudah ditetapkan, dan dapat dibaca dengan menggunakan perhitungan di atas.
Tetapi yang harus diingat, karena setiap karakter melibatkan elemen "yin-yang", 10 batang langit dan 12 cabang bumi akan dihitung menjadi 20 dan 24 karakter dengan "Jia-yin" atau "Jia-yang", dan seterusnya.
Cerita ini dicetak ulang dari China Uncensored dengan adaptasi editorial. (*)
http://yinnihuaren.blogspot.com
Email dari: Linda Lim, Surabaya