Namun, setelah tiba di An Yang, yaitu di Kabupaten Caoxian, Provinsi Shandong pada waktu ini, Song Yi tidak mau mara lagi. Setiap hari, dia minum dan berhibur-hibur saja. 46 hari sudah berlalu, namun, dia tidak menunjukkan keinginan untuk bertindak. Xiang Yu yang tidak dapat bertahan lagi dengan sikap Song Yi itu, merasa sangat marah dan kecewa sehingga dia membunuh Song Yi dengan alasan Song Yi telah melakukan pemberontakan.
Setelah Song Yi tewas, Xiang Yu pun memimpin tentara Chu untuk mara ke Julu. Setelah melewati Sungai Kuning, tiba-tiba, Xiang Yu memerintahkan pasukannya untuk memecahkan semua periuk yang dibawa mereka, dan menenggelamkan semua perahu yang dinaiki mereka. Setiap orang diminta agar hanya membawa makanan untuk kebutuhan tiga hari saja. Dia mengingatkan tentaranya bahwa nasib mereka tergantung pada pertempuran kali ini saja. Maka, mereka harus menang.
Tentara Xiang Yu mengerti bahwa perbuatan Xiang Yu tersebut adalah untuk memperkuat azam mereka supaya mereka berjuang hingga ke tetesan darah terakhir. Maka, dengan semangat perjuangan yang begitu berkobar-kobar, tentara negeri Chu yang sudah tidak jalan untuk mundur itu pun bertempurlah dengan tentara negeri Qin dengan penuh keberanian. Setelah bertempur dengan sengit beberapa kali, akhirnya, mereka berhasil mengalahkan tentara Qin.
Catatan Keterangan:
Peribahasa "Po Fu Chen Zhou" ini asalnya berarti sanggup berjuang hingga ke tetesan darah terakhir karena tidak jalan untuk mundur lagi. Ia juga membawa arti, membangun azam yang kuat untuk mencapai sesuatu tujuan walau dengan cara apapun sekalipun.
Diterjemahkan oleh: Chen Mei Ing