BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Minggu, 06 Maret 2011

PO FU CHEN ZHOU

Pada akhir zaman Dinasti Qin, militer negeri Qin yang melancarkan serangan besar-besaran terhadap negeri Zhao, telah mengepung tentara negeri tersebut di suatu tempat yang bernama Julu, yaitu di Kabupaten Pingxiang, Provinsi Hebei sekarang ini. Pada saat yang genting itu, raja negeri Chu segera memerintahkan dua orang hulubalang yang paling perkasa di negerinya, yaitu Song Yi dan Xiang Yu, agar memimpin kelompok tentara ke tempat tersebut untuk membantu negeri Zhao.

Namun, setelah tiba di An Yang, yaitu di Kabupaten Caoxian, Provinsi Shandong pada waktu ini, Song Yi tidak mau mara lagi. Setiap hari, dia minum dan berhibur-hibur saja. 46 hari sudah berlalu, namun, dia tidak menunjukkan keinginan untuk bertindak. Xiang Yu yang tidak dapat bertahan lagi dengan sikap Song Yi itu, merasa sangat marah dan kecewa sehingga dia membunuh Song Yi dengan alasan Song Yi telah melakukan pemberontakan.

Setelah Song Yi tewas, Xiang Yu pun memimpin tentara Chu untuk mara ke Julu. Setelah melewati Sungai Kuning, tiba-tiba, Xiang Yu memerintahkan pasukannya untuk memecahkan semua periuk yang dibawa mereka, dan menenggelamkan semua perahu yang dinaiki mereka. Setiap orang diminta agar hanya membawa makanan untuk kebutuhan tiga hari saja. Dia mengingatkan tentaranya bahwa nasib mereka tergantung pada pertempuran kali ini saja. Maka, mereka harus menang.

Tentara Xiang Yu mengerti bahwa perbuatan Xiang Yu tersebut adalah untuk memperkuat azam mereka supaya mereka berjuang hingga ke tetesan darah terakhir. Maka, dengan semangat perjuangan yang begitu berkobar-kobar, tentara negeri Chu yang sudah tidak jalan untuk mundur itu pun bertempurlah dengan tentara negeri Qin dengan penuh keberanian. Setelah bertempur dengan sengit beberapa kali, akhirnya, mereka berhasil mengalahkan tentara Qin.

Catatan Keterangan:

Peribahasa "Po Fu Chen Zhou" ini asalnya berarti sanggup berjuang hingga ke tetesan darah terakhir karena tidak jalan untuk mundur lagi. Ia juga membawa arti, membangun azam yang kuat untuk mencapai sesuatu tujuan walau dengan cara apapun sekalipun.

Diterjemahkan oleh: Chen Mei Ing

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA