BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 02 Maret 2011

LAN YU CHONG SHU

Pada zaman Negeri-Negeri Berperang, yaitu antara tahun 475 hingga tahun 221 Sebelum Masehi, ada seorang raja di negeri Qi yang bernama Qixuanwang. Baginda sangat suka menikmati persembahan yang menggunakan alat musik "Yu", yaitu sejenis alat musik tiupan pada zaman kuno. Karena itu, berdirilah sebuah panduan musik kerajaan yang terdiri daripada 300 orang pemain Yu.

Setiap kali raja Qixuanwang mau mendengar permainan Yu, baginda akan memerintahkan mereka semua mereka memainkan alat musik tersebut secara beramai-ramai di hadapan baginda.

Pada ketika itu, ada seorang lelaki bernama Nan Guo yang tidak pandai langsung memainkan Yu. Bagaimanapun, apabila melihat begitu banyak hukuman yang diberikan oleh raja Qixuanwang, dia juga bercita-cita untuk menjadi salah seorang anggota dalam panduan musik tersebut. Maka, dia telah membuat suatu percobaan yang cukup berani. Pada suatu hari, Nan Guo telah pergi ke istana untuk mengadap raja Qixuanwang. Dia terus menyampaikan tentang kepandaiannya dalam memainkan alat musik Yu kepada baginda. Kemudian, dia memohon supaya dia diizinkan menyertai panduan musik itu. Melihat keikhlasan yang begitu tinggi yang ditunjukkan oleh Nan Guo, raja Qixuanwang pun setuju untuk menerimanya.

Maka, selepas itu, Nan Guo mula mengikut pemain-pemain yang lain memainkan Yu untuk raja Qixuanwang. Setiap kali membuat persembahan, dia akan meniru gerak-geri pemain yang lain, dan berpura-pura sedang memainkan Yu dengan sepenuh hati dan jiwa. Tiada seorang pun yang mencurigai dan terpikir mau menguji teknik permainannya yang sebenar.

Beberapa tahun kemudian, raja Qiminwang pula naik tahta selepas ayahandanya, yaitu raja Qixuanwang mangkat. Raja Qiminwang juga sangat suka kepada musik yang dihasilkan oleh Yu. Namun, berlainan dengan ayahandanya, yang berminat kepada permainan secara berkumpulan, baginda lebih gemar kepada permainan solo. Oleh itu, para pemain selalu diminta supaya memainkan Yu di hadapan baginda seorang demi seorang. Apabila mengetahui kegemaran raja Qiminwang tersebut, Nan Guo menjadi sangat bimbang, karena tidaklah mudah lagi baginya untuk terus berlagak sebagai salah seorang pemain dalam panduan musik itu. Maka, dia segera mengemaskan barang-barangnya, lalu melarikan diri dari istana.

Catatan Keterangan:

Peribahasa "Lan Yu Chong Shu" atau "Berlagak Sebagai Salah Seorang Pemusik dalam Suatu Panduan musik" ini, membawa arti, menggunakan orang yang tidak sangat pandai untuk mengisi jabatan kosong supaya genap jumlahnya. Peribahasa ini juga digunakan untuk mempersenda orang atau golongan yang tidak mempunyai apa-apa kepandaian dan kemahiran, dan senantiasa hidup dalam keadaan bercelaru. (*v*)

Mobile Upload by - Chen Mei Ing

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA