Pada suatu hari, Lin Chong membawa isterinya ke Kuil Yuemiao untuk menyembah Buddha. Dalam perjalanan ke kuil tersebut, isteri Lin Chong yang jelita itu, telah diusik oleh sekumpulan penjahat. Lin Chong menjadi berang. Bagaimanapun, apabila dia hendak mengangkat tangannya untuk memukul penjahat tersebut, dia mendapati bahwa ketua mereka ialah Gao Yanei, yaitu anak angkat kepada ketuanya, Gao Qiu. Disebabkan takut kepada Lin Chong yang memang hebat dalam bidang silat, Gao Yenei bersama pengikutnya pun segera melarikan diri dari situ. Mau tak mau, Lin Chong terpaksa menahan perasaan dendam dan marah di dalam hatinya.
Walau bagaimanapun, selepas peristiwa tersebut, Gao Yanei tidak menghentikan cobaan untuk merampas isteri Lin Chong. Dengan menggunakan tipu muslihat, dia bersama bapak angkatnya, yaitu Gao Qiu, telah menahan Lin Chong di penjara, dan mengenakan berbagai siksaan yang cukup berat kepadanya. Selepas itu, Lin Chong telah dijatuhi hukuman dibuang ke satu tempat terpencil yang bernama Cangzhou, yaitu di Provinsi Hebei pada masa ini, dengan tuduhan dia coba melakukan pemberontakan.
Setelah tiba di Cangzhou, Lin Chong diberi tugas untuk menguruskan gudang makanan binatang. Gao Qiu memerintahkan pegawai-pegawai bawahannya supaya membakar gudang tersebut. Pikirnya, jika gudang itu terbakar, Lin Chong pasti akan dijatuhi hukuman mati, sekiranya dia tidak terbunuh dalam kebakaran itu. Ketika hendak pergi memadamkan api itu, Lin Chong terdengar beberapa orang pegawai sedang bercakap-cakap tentang niat jahat Gao Qiu. Api kemarahan dan dendam kesumat dalam hatinya kian membara sehingga dia membunuh semua orang yang bercita-cita hendak membunuhnya. Dengan perasaan penuh kecewa, dia pun pergi ke Gunung Liangshan, dan menyertai kumpulan pemberontak di gunung tersebut untuk menentang pemerintahan Dinasti Song yang membiarkan rakyat jelata hidup dalam keadaan yang begitu tertindas.
Catatan Keterangan:
Peribahasa "Bi Shang Liang Shan" atau "Terpaksa Pergi ke Gunung Liangshan" ini bermakna terpaksa melakukan pemberontakan oleh sesuatu sebab. Ia juga digunakan untuk mempersenda seseorang yang melakukan sesuatu perkara secara terpaksa, dan bukan karena kehendak hatinya. (*v*)
Mobile Upload by - Chen Mei Ing