Pada saat itu, ada seorang pejabat bernama Zhuang Xin yang nampak bahwa suatu bahaya besar akan menimpa negerinya tidak lama lagi. Oleh itu, pada suatu hari, ketika menghadap raja Chuxiang di istana, dia terus memberikan nasihat dengan berkata,
"Ke mana saja tuanku pergi, tuanku selalu dikelilingi oleh sekelompok orang yang ingin mengampu tuanku. Mereka menggunakan cara apapun untuk menggembirakan tuanku, sehingga menyebabkan tuanku lupa akan tugas untuk mengelola negeri. Hamba khawatir, jika kondisi ini berlanjut, lambat-laun negeri kita pasti akan tumbang. "
Mendengar kata-kata Zhuang Xin itu, raja Chuxiang menjadi berang,
"Berani kamu mempersenda beta dan negeri beta dengan kata-kata yang jahat ini!"
Zhuang Xin pula menjelaskan dengan mengatakan,
"Hamba memang tidak berani mempersenda negeri Chu. Namun, hamba benar-benar ada firasat yang bahaya besar akan menimpa negeri ini tidak lama lagi."
Bila melihat rajanya begitu degil, Zhuang Xin pun meminta beliau untuk memberinya izin meninggalkan negeri Chu. Dia ingin pergi ke negeri Zhao untuk tinggal di sana sebentar.
Raja Chuxiang akhirnya setuju dengan permintaan Zhuang Xin itu. Lima bulan kemudian, benar seperti yang diperkirakan oleh Zhuang Xin, raja negeri Qin telah memimpin pasukannya, melancarkan serangan yang mendadak ke atas negeri Chu. Banyak wilayah negeri tersebut yang berhasil ditangkap negeri Qin, hingga menyebabkan raja Chuxiang terpaksa hidup dalam pengasingan. Pada saat itu, barulah beliau teringat akan nasihat Zhuang Xin itu. Maka, beliau segera mengirim seorang pengikutnya ke negeri Zhao untuk mengundang Zhuang Xin yang tinggal di sana. Ketika bertemu dengan Zhuang Xin, raja Chuxiang bertanya,
"Apa yang bisa beta buat sekarang ini?"
Zhuang Xin menjawab,
"Masihlah tidak terlambat untuk memperbaiki kandang meskipun sudah kehilangan kambing."
Kemudian, dia terus mengajukan beberapa saran untuk mengembangkan kembali negeri Chu, serta mengambil wilayahnya yang telah ditawan oleh negeri Qin itu. Dengan bantuannya, situasi di negeri Chu benar-benar membaik.
Catatan Keterangan:
Peribahasa "Uang Yang Bu Lao" atau "Masih Tidak Terlambat untuk Perbaikan Kandang Meskipun Sudah Kehilangan Kambing" ini membawa arti, meskipun sudah melakukan kesalahan atau kesalahan dan mengalami kerugian, masih tidak terlambat untuk kita untuk memulihkan kondisi asalkan kita sanggup mengambil iktibar dari kesalahan dan kesalahan yang telah kita lakukan, dan segera mengambil tindakan yang efektif untuk menebus kerugian. [Mei Ing]