BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Kamis, 24 Februari 2011

QIN LIANGYU, KEPALA TENTARA PEREMPUAN YANG SATU-SATUNYA RESMI TERCATAT DALAM SEJARAH (I)

Dalam kalangan rakyat China teredar banyak cerita tentang pahlawan perempuan pada purbakala, seperti Hua Mulan, Puteri Pingyang, Fan Lihua, kepala tentara perempuan keluarga Yang dan Liang Hongyu. Bagaimanapun, mereka ada yang merupakan watak dalam cerita saja, ada yang bukan kepala resmi dalam tentara. Dalam sejarah China, kepala tentara perempuan yang mendapat pengakuan kerajaan hanya seorang saja, yaitu Liang Hongyu yang pernah mendapat pujian tinggi dari Kaisar Chongzhen, Dinasti Ming (1368-1644) dan tercatat dalam 25 buah buku catatan sejarah yang disunting secara resmi oleh pemerintahan berbagai dinasti.

Pada tahun 1574, Qin Liangyu dilahirkan dalam sebuah keluarga etnis Miao di Provinsi Sichuan. Beliau mempunyai dua kakak laki-laki dan seorang adik lelaki. Selain mengajar mereka budaya tradisi, bapaknya juga mengajar mereka kepandaian memainkan berbagai senjata, menunggang kuda dan memanah.

Ketika masih kecil, Qin Liangyu telah mempunyai tekad untuk menjaga keselamatan negara dan mempunyai bakat yang luar biasa dalam pelajaran budaya dan kepandaian berperang. Bapaknya pernah berkata, "Bakat abang dan adik lelaki jauh lebih rendah berbanding kau. Sayang sekali, kau seorang perempuan. Jika kau seorang lelaki, pasti dapat menjadi kepala tentara pada masa depan." Qin Liangyu menjawab dengan tegas bhawa, "Jika memegang kuasa tentara, saya pun dapat mengatur sebuah kota atau memimpin sebuah pasukan."

Sebagai seorang perempuan yang luar biasa, syaratnya untuk memilih suaminya pula sangat tinggi. Untuk memilih jodoh, satu pertandingan kepandaian berperang telah diadakan di rumahnya, sesiapa yang dapat menewaskannya akan menjadi suaminya. Dalam pertandingan itu, beliau mengenali Ma Qiancheng, pegawai tentara dari Shizhu, sebuah kabupaten yang tidak jauh dari kampung Qin Liangyu. Nenek moyang Ma Qiancheng ialah Ma Yuan, panglima yang sangat terkenal pada Dinasti Han (206BC-220AD).

Pada tahun 1592, Qin Liangyu nikah dengan Ma Qiancheng. Tugas Ma Qiancheng ialah melatih pasukan dan menjaga Kabupaten Shizhu yang kebanyakan penduduknya juga orang etnis Miao. Di Shizhu, kebakatan berperang Qin Liangyu telah memainkan peranan besar. Dalam tempo beberapa tahun saja, beliau telah membantu suaminya melatih sebuah pasukan yang bernama "askar batang putih" yang sangat berani dan pandai berperang. Dalam tempo tersebut, anak lelakinya, Ma Xianglin pula dilahirkan.

Pasukan "askar batang putih" menggunakan sejenis tombak yang batangnya dibuat daripada kayu putih. Senjata ini dicipta oleh Qin Liangyu. Di ujung tombak ini ada sebuah kaitan besi dan di ujung bawahnya ada sebuah lingkar besi. Selain digunakan sebagai senjata, tombak ini dapat saling menyambung untuk membantu askar mendaki tembok kota atau gunung yang terjal, sangat sesuai untuk berperang dalam pergunungan. Ribuan askar batang putih yang di bawah pimpin Ma Qiancheng dan Qin Liangyu telah menjadi pasukan tentara yang terkenal dalam sejarah China.

Mobile Upload by - Chen Mei Ing

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA