BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Jumat, 18 Mei 2012

TATA CARA MINUM TEH DARI KAISAR QIAN LONG

Mengapa warga Kanton menekan jari-jari mereka ketika teh dituangkan ke cangkir?. Ini bukan suatu yang disengaja. Kebiasaan ini memiliki legenda yang terjadi sejak zaman kuno.

Kaisar Qianlong adalah seorang  pecinta teh dan telah banyak menurunkan legenda. Menekan meja dengan satu jari adalah salah satu cerita yang menarik.

Menceritakan tentang tata cara minum teh, yaitu ketika seseorang memberikan anda teh, dengan rasa hormat  dan terima kasih, maka tekan beberapa kali bagian atas meja secara ringan dengan jari.

Kaisar Qianlong bersama pengikut-pengikutnya keluar dari istana menyamar dengan menggunakan pakaian manusia biasa. Suatu kali, ia datang ke danau Putih di Songjiang dan minum teh di rumah penduduk.

Pertama-tama seorang pelayan membawa semangkuk teh, kemudian dia mundur beberapa langkah dari meja. Dia mengangkat teko tembaga dan menuangkan air dari jauh ke dalam mangkuk teh.  Semua orang bisa melihat cucuran air mengalir turun dari atas kanan ke dalam mangkuk tanpa percikan atau tumpah sedikitpun.

Qianlong menjadi penasaran, ia berjalan menghampiri dan mengambil teko itu dari pelayan. Karena kejadian ini kemudian Kaisar berdiri menjauh beberapa langkah dan meniru pelayan, menuangkan teh ke dalam mangkuk-mangkuk teh lain yang masih kosong.

Rombongan Kaisar Qianlong menjadi terkejut.  Mereka ingin berlutut setelah menerima kebaikan tersebut, tetapi mereka tidak berani mengungkap identitas kaisar.  Menghadapi dilema seperti ini, mereka semua membengkokkan jemarinya dan mulai menekan meja sampai berbunyi  "tuk tuk tuk…"

Kemudian, Kaisar Qianlong bertanya pada pengikutnya, "Mengapa menekan meja dengan jari-jari?." Mereka berkata, "Yang Mulia, kami tidak  bisa minum teh ini karena anda telah melayani kami. Kami mengetuk meja untuk memberitahu anda bahwa kami berlutut untuk menerima kebaikan anda dan berterimakasih untuk semua ini.

Setelah itu, masyarakat biasa juga memakai kebiasaan ini yaitu  menekan meja dengan jarinya sebagai ucapan terima kasih kepada seseorang yang telah melayani dan menuangkan teh untuk mereka. [Linda Lim / Denpasar]

* Sumber: Google Search Engine

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA