BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Senin, 20 Februari 2012

KISAH CHANG'E DAN HOU YI

Dari berbagai kebudayaan di dunia, kebanyakan di antaranya memiliki mitos penciptaan versi mereka sendiri. Misalnya dalam kebudayaan Barat ada Buku Kejadian dan puisi epik Homer.

Kebudayaan Tiongkok juga memiliki legenda yang menggambarkan asal-mula budaya dewata ini. Mitologi ini terus tumbuh sepanjang generasi, menciptakan cerita rakyat yang sangat kaya.

Cerita dan legenda umumnya tersebar di antara banyak sumber yang berbeda, yang bila disatukan, mengungkapkan nilai luas membentang dan penuh dengan makna. Shenyun Performing Arts mengangkatnya untuk Anda nikmati.

Kaisar Giok, penguasa Langit, memiliki sepuluh anak yang sulit diatur. Suatu hari, mereka mengubah diri mereka menjadi sepuluh matahari, dan tanpa perasaan memanasi bumi dari atas langit.

Kaisar Giok  tidak dapat menghentikan kenakalan mereka, lalu memanggil Hou Yi, seorang Dewa pemanah yang terkenal akan keahliannya dalam membidik sasaran. Kaisar memerintahkan Hou Yi untuk memberi anak-anaknya pelajaran.

Hou Yi turun ke Bumi dan melihat penderitaan yang dialami mahluk di bumi dengan matanya sendiri. Semuanya hangus dan mati, dan orang-orang kesakitan. Dipenuhi oleh kemarahan, ia bertindak. Mencabut anak panah dari wadahnya, ia membidik pada matahari.

Pertama satu matahari jatuh, dan selanjutnya yang lain pun bernasib sama. Pada akhirnya, sembilan putra Kaisar Langit mati. Hou Yi hanya menyisakan satu matahari tetap hidup, untuk memberikan bumi cahaya dan kehangatan.

Setelah mendengar berita ini, Kaisar Giok sangat marah. Dia tak menyangka anaknya akan dipanah mati. Dia mengusir Hou Yi dan istrinya yang cantik Chang'e dari surga, dan mencabut keabadian mereka. Mereka kini terpaksa tinggal di bumi sebagai manusia biasa.

Hou Yi dan Chang'e mendapati bahwa kehidupan manusia biasa begitu sulit dan sengsara. Meskipun menjadi pahlawan bagi umat manusia, Hou Yi memiliki sebuah keinginan, yaitu menghindari kematian yang menanti semua manusia dan kembali ke surga bersama istri tercintanya. Istrinya, setidaknya, tidak pantas menderita.

Untungnya, Hou Yi ingat bahwa Ibunda Ratu abadi dari Barat, yang tinggal di Bumi, memiliki obat ajaib langka yang bisa membuat orang menjadi abadi. Sang Pemanah yang penuh harapan pergi menempuh perjalanan yang penuh rintangan untuk meminta bantuannya.

Setelah melewati kesulitan yang tak terhitung jumlahnya, dia akhirnya sampai di istana Ibunda Ratu di Gunung Suci Kunlun. Mengetahui penderitaan mereka, Ibunda Ratu yang murah hati memberikan Hou Yi dua hal. Yang pertama adalah obat ajaib, yang kedua adalah sebuah peringatan.
 
"Meminum setengah obat ajaib akan memberikan hidup yang kekal. Namun, meminum seluruh ramuan akan membuat seseorang naik ke langit, terbang sepenuhnya seperti seorang dewa."

Setengah untuk dirinya, dan setengah lagi untuk istrinya. Itulah yang Hou Yi rencanakan.

Ketika Hou Yi berkumpul kembali dengan Chang'e, Chang'e penuh suka-cita menyambut keberhasilannya. Namun sementara Hou Yi sedang beristirahat selepas perjalanan yang panjang, Chang'e tak kuasa untuk mengintip obat ajaib yang dibawa suaminya. Hasratnya untuk menjadi abadi dan kembali ke langit menggodanya untuk meminum seluruh ramuan. Tak lama setelah minum seluruh obat, dia merasa anggota badannya tanpa bobot, dan ia mulai melayang ke langit di luar keinginannya.

Sebagai dewa yang terbuang, langit tak bisa menerimanya. Bumi sekarang di luar jangkauannya juga. Tanpa ada tempat lain yang dituju, Chang'e melayang menuju bulan yang tak berpenghuni, di mana dia menghabiskan sisa hari-harinya di istana yang sepi.

Dia dengan sedih menangisi Hou Yi suaminya, yang menjalani sisa hidupnya di bumi sebagai seorang manusia biasa. [Aida Lim / Pontianak]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA