BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Minggu, 05 Juni 2011

ASAL USUL PERAHU NAGA DI FESTIVAL BAKCANG

Bulan Juni, akan ada Festival Peh Cun (端午节), juga dikenal sebagai Festival Perahu Naga, adalah hari libur dan adat istiadat tradisional yang terkait dengan orang-orang Tiongkok dan Asia Timur lainnya dan masyarakat Asia Tenggara. Festival ini terjadi pada hari 5 bulan 5 kalender lunar. (kalender masehI: bulan Juni). Fokus dari perayaan termasuk makan bacang (zongzi) dan balap perahu naga.

Hal ini diyakini berasal di Tiongkok kuno. Tradisi ini berasal dari sejumlah tradisi rakyat dan legenda yang terjadi pada  278 SM pada Qu Yuan (340 SM - 278 SM), seorang penyair dan negarawan dari kerajaan Chu selama periode peperangan.

Ketika raja Chu memutuskan untuk bersekutu dengan negara Qin yang  semakin kuat, penyair Qu diusir dari pengadilan karena menentang aliansi tersebut dan dicap pengkhianat. Padahal penyair Qu tahu akal licik dari negara Qin. Selama pengasingannya, Qu Yuan menulis banyak puisi yang karenanya ia selalu dikenang. Dua puluh delapan tahun kemudian, Qin menaklukkan ibukota Chu. Dalam putus asa, Qu Yuan menenggelamkan diri di Sungai Miluo pada hari kelima bulan kelima penganggalan bulan.

Dikatakan bahwa rakyat yang mengaguminya melemparkan gumpalan kue beras disebut Zongzi ke sungai untuk memberi makan ikan, sehingga mereka tidak akan memakan tubuh Qu Yuan. Mereka juga mengeluarkan perahu-perahu mereka, berlayar mengitari sungai untuk menakut-nakuti ikan dan juga mencari jenazah penyair Qu. Inilah yang disebut-sebut sebagai asal-usul balapan perahu naga.

Teori lain, diajukan oleh Wen Yiduo, adalah bahwa Festival Peh Cun berasal dari pemujaan naga. Makanan yang dibuat dipersembahkan untuk raja naga, dan balapan perahu naga mencerminkan penghormatan terhadap naga dan energi “Yang” aktif yang terkait dengannya. Ini menggabungkan dengan tradisi mengunjungi teman dan keluarga di perahu.

Zongzi (Cina: 粽子) adalah makanan tradisional Cina, terbuat dari beras ketan diisi dengan isi yang berbeda dan dibungkus dengan daun bambu atau daun  alang-alang. Mereka dikukus atau direbus. Disini kita biasa menyebutnya bacang. (*)

http://yinnihuaren.blogspot.com
Email dari: Siao Fung, Pontianak

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA