BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 12 Januari 2011

PENDETA HUI YUAN - PENDIRI BUDDHA JINGTU CHINA

Agama Buddha adalah agama yang memiliki jumlah penganut paling banyak dari beberapa agama lain di China. Agama Buddha diperkenalkan ke China dari India pada dua ribu tahun yang lalu. Buddha sebagai agama yang diperkenalkan dari negara asing dapat digabungkan secara bertahap dengan kebudayaan Cina terutama disebabkan oleh kebanyakan tokoh tersohor dalam sejarah China telah memainkan peran penting dalam penyebaran dan perkembangan agama Buddha di China. Pendeta Hui Yuan adalah salah seorang antara tokoh tersebut.

Pendeta Hui Yuan dilahirkan pada tahun 334 Masehi di Loufan Provinsi Shanxi bagian utara China. Saat anak, Hui Yuan telah berkonsentrasi terhadap buku klasik dalam berbagai bidang pada zaman kuno China. Ia lebih suka akan Laozi dan Zhuangzi, kitab yang membentangkan filsafat agama Tao, sejenis agama tradisional Cina. Saat remaja, Hui Yuan selalu dipuji oleh sarjana dan tokoh ternama sebab beliau memiliki pengetahuan yang luas.

Saat berumur 21 tahun, Hui Yuan berencana melanjutkan ke bagian selatan China, akan tetapi perjalanan beliau kandas karena kerusuhan dan peperangan yang terjadi pada waktu itu. Saat itu, Dao An, seorang biksu terkenal sedang menyampaikan ceramah tentang kitab-kitab agama Buddha di Shanxi. Hui Yuan turut pergi mengikuti ceramah itu. Ia tertarik hati oleh ceramah Dao An dan berguru dengan Dao An dan menggunduli kepala lalu menjadi biksu.

Setelah menjadi biksu, Hui Yuan dengan giat meneliti kitab-kitab agama Buddha. Hanya tiga tahun setelah itu, beliau mulai memberi ceramah tentang kitab-kitab agama Buddha. Demi membantu para pengikut syarahannya memahami isi kitab-kitab agama Buddha yang mendalam dan sulit dipahami, ia menggabungkan syarahannya dengan pengetahuan dan istilah filsafat Konfusius dan agama Tao. Cara penyampaian ceramah beliau tersebut banyak digunakan oleh para biksu dan pendeta saat memberi ceramah setelah itu dan hasilnya sangat efektif. Dengan demikian, Buddha disebarkan dengan lebih cepat di Cina.

 Pada abad ke-4 Masehi, agama Buddha terutama disebarkan di bagian utara China. Pada tahun 378 Masehi yaitu ketika Hui Yuan berusia 44 tahun, beliau telah diarahkan oleh gurunya untuk menyebarkan agama Buddha ke bagian selatan China dengan memimpin puluhan orang pengikutnya. Hui Yuan dan para pengikutnya tiba di area dekat dengan gunung Lu di Jiangxi, bagian selatan China. Hui Yuan sangat suka akan kesunyian di gunung Lu, lalu beliau memutuskan untuk membangun Kuil Donglin di sana. Kuil Donglin merupakan tempat asal kelompok Buddha Jingtu.

Sejak itulah Pendeta Hui Yuan telah berada selama 30 tahun di Kuil Donglin dan tidak pernah meninggalkan kuil itu. Selama itu, sejumlah besar Buddha datang ke Kuil Donglin untuk mempelajari kitab-kitab agama Buddha. Selain itu, sejumlah besar pujangga dan sarjana terkenal juga turut mengikuti beliau berada di gunung Lu. Kuil Donglin merupakan pusat penyebar agama Buddha di bagian selatan China pada waktu itu.

Pada tahun 402 Masehi, demi memperluas pengaruh Buddha, Pendeta Hui Yuan bersama lebih 100 orang pengikutnya, filsuf Konfusius dan tokoh tersohor mendirikan kelompok Jingtu. Jingtu berarti tanah yang bersih. Tindakan ini memperlihatkan hasrat Pendeta Hui Yuan untuk mengamalkan ajaran Buddha dan hidup di tanah yang bersih.

Pendeta Hui Yuan pernah mengirim pengikutnya ke India dan mereka membawa balik lebih 200 kitab agama Buddha. Pendeta Hui Yuan menerjemahkan kitab-kitab Buddha tersebut sambil terhubung dengan pendeta dan biksu di berbagai tempat di China untuk menyebarkan agama Buddha dengan aktif. Pendeta Hui Yuan telah mendorong penggabungan Buddha dengan agama tradisional Cina dan telah membuat kontribusi besar dalam penyebaran agama Buddha di China.

"Alitabha", istilah penting dalam bacaan kitab Buddha yang dikemukakan oleh Pendeta Hui Yuan telah dipopulerkan di China malah sampai sekarang. Liga Buddha Jingtu yang didirikan oleh beliau telah diperkenalkan ke Jepang dan Korea setelah abad ke-8 Masehi. (Mei-ing)

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA