BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Selasa, 19 Maret 2013

MISKIN TETAPI BERBUDI LUHUR

Pada periode musim gugur, Hanjing adalah menteri dari negara Jin sedangkan Shuxiang adalah tabib. Pada suatu hari Hanjing mengeluh kepada Shuxiang, "Saya adalah seorang menteri yang hanya nama saja, tetapi tidak mempunyai pendapatan yang seperti seorang menteri, lebih miskin dari tabib biasa seperti dirimu." Dia sebenarnya ingin menarik rasa simpatik dari Shuxiang, tetapi tidak disangka Shuziang malahan mengangkat tangannya berjabatan dengannya serta mengucapkan selamat kepadanya.

Hanjing tidak mengerti maksudnya, "Saya sudah demikian miskin, engkau tidak bersimpati kepada saya, malahan mengucapkan selamat kepada saya, apa sih maksudmu?"

Shuxiang tidak langsung menjawab pertanyaan Hanjing, dia menceritakan 2 tokoh sejarah yaitu Luan Shu yang miskin dan berbudi luhur serta Hao Zhifu yang kaya tetapi tidak bermoral.

Luan Shu dahulu juga adalah seorang menteri,menurut peraturan dia akan mendapat jatah sawah 500 ha, tetapi dia sama sekali tidak menerima bahkan 100 ha saja tidak diterima, dia sangat miskin sampai untuk bersembahyang saja tidak bisa membayar uang dupa. Tetapi dia justru bukan karena miskin lalu menjadi jahat, bahkan dia semakin memperhatikan karakter moralnya, karena karakter moralnya yang baik selalu menyebarkan kebaikan dan membantu rakyat akhirnya dia sangat dihormati dan disayangi oleh seluruh rakyat.

Sedangkan Hao Zhifu kebalikannya dia juga adalah salah satu dari menteri, harta kekayaan milik keluarganya melebihi separuh dari total kekayaan seluruh negara,tetapi orangnya sombong, licik, tamak, selalu tidak puas dengan kekayaannya, merasa kekuasaannya tidak cukup besar, bahkan mempergunakan kedudukannya sebagai menteri mengorek lebih banyak kekayaan dari negara dan rakyat, berfoya-foya. Akhirnya mati menggenaskan, dicaci maki dan dibenci oleh negara dan rakyat.

Shuxiang setelah selesai bercerita, lalu berkata lagi kepada  Hanjing, "Sekarang engkau miskin bagaikan Luan Shu, tetapi engkau pasti bisa meniru perbuatan dan kebajikaan serta memperhatikan karakter moral, oleh sebab itu saya mengucapkan selamat kepadamu. Jika kita tidak memperhatikan karakter moral kita, hanya memikirkan dan khawatir kepada harta kita, maka engkau akan sama dengan Hao Zhifu, sudah tentu saya tidak akan mengucapkan selamat kepadamu!"

Hanjing segera tersadarkan, setelah mendapat nasehat, dia segera sadar karakter moral yang tinggi lebih penting daripada kekayaan, seharusnya dia tidak usah khawatir karena miskin, tetapi harus seperti Luan Shu walaupun miskin tetapi berbudi luhur, ini adalah kekayaan yang tak terhingga untuk masa depan.

Lalu dia berlutut di hadapan Shuxiang mengucapkan terima kasih atas nasehatnya, "Saya hanya khawatir harta yang saya miliki, ini adalah hal yang bisa menghancurkan saya dan bangsa saya. Saya sangat menghargai nasehatmu bahkan leluhur dan keturunanku juga harus berterima atas nasehatmu ini!" [Sofia Ng / Jember]

***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA