Suatu hari pria itu memainkan melodi klasik yang sangat merdu dengan kecapinya untuk seekor sapi.
Sapi yang mendengarkan alunan musik itu tidak bereaksi, malah menurunkan kepalanya dan melanjutkan untuk makan rumput.
Bukan karena sapi itu tidak mau mendengarkan, melainkan karena suara kecapi itu tidak enak didengar bagi telinganya.
Setelah beberapa saat, Mingyi Falun menggunakan kecapinya untuk meniru suara nyamuk, lalat dan suara anak sapi yang kehilangan induknya; sapi mengepakkan ekor, mengangkat telinganya dan berjalan dengan langkah kecil - kecil saat mendengarkan alunan musik itu.
Lahirlah sebuah pepatah: 对牛 弹 琴 (dui niu tan qin) = Bermain Kecapi untuk Sapi
对(dui) - untuk 牛(niu) - sapi 弹(tan) – bermain - 琴(qin) - kecapi
"Bermain kecapi untuk sapi" berarti bahwa kita harus mengetahui pendengar kita, dan menahan diri untuk berbicara dengan orang bodoh tentang sesuatu yang mengandung arti yang mendalam. [Lenna Wang / Samarinda]
* Sumber: Google Search Engine