Ada banyak cerita tentang bebek mandarin yang beredar. Salah satu cerita yang paling terkenal yaitu kisah tentang pasangan pengantin baru Zhang dan Su. Zhang adalah seorang jendral yang selalu menang dalam peperangan, sedangkan Su adalah wanita yang baru saja dinikahi Zhang. Pasangan ini berpisah karena Zhang harus berjuang demi negara. Tak lama berselang, Su mendapat kabar bahwa suaminya telah meninggal dan jasad suaminya dimakamkan di dekat sungai.
Dalam keadaan sangat sedih dan hampir gila, Su pergi mencari makam suaminya. Akhirnya ia ditemukan meninggal di dekat sungai tempat suaminya dimakamkan. Pada hari berikutnya, orang-orang melihat dua bebek dengan bulu berwarna indah bermain di sungai. Konon, ini adalah roh pasangan tersebut yang tidak bisa dipisahkan oleh maut.
Legenda mengisahkan bahwa sekali berpasangan, bebek mandarin ini akan hidup bersama seumur hidup hingga mati. Jika dipisahkan, pasangan yang ditinggalkan akan merana karena rindu dan akhirnya mati kesepian. Sejak zaman kuno, oleh masyarakat Tionghoa, bebek mandarin telah dianggap sebagai simbol cinta abadi karena cinta dan ikatan mereka.
Seiring waktu, arti simbolis bebek mandarin sering digunakan dalam pernikahan adat orang Tionghoa. Mereka percaya bahwa bebek mandarin dapat membawa kebahagiaan bagi mempelai baru. Dalam praktek Feng Shui, sebuah gambar bebek, baik lukisan ataupun ukiran, dikatakan dapat mendorong cinta dalam hidup seseorang. Khusus untuk meningkatkan asmara, gambar bebek ini lebih baik ditempatkan di bagian barat-selatan dari rumah. Ini akan membuat yang lajang lebih menarik bagi mitra potensial mereka, sedangkan bagi yang menikah, ini akan membantu pasangan tetap bahagia bersama dan saling mencintai sampai maut memisahkan. (*)
http://yinnihuaren.blogspot.com
Email dari: Chen Mei Ing - Jakarta