BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Sabtu, 19 Maret 2011

TOU SHU JI QI

Dalam buku "Han Shu", yaitu "Catatan Sejarah Zaman Dinasti Han", ada sebuah cerita tentang seorang pria kaya yang sangat gemar akan barang-barang antik. Menurut ceritanya, antara koleksi yang disimpan oleh si kaya itu, ada sebuah tabung yang terbuat dari batu giok, yang jarang ditemukan di tempat lain. Tabung itu sangat halus buatannya, dan memiliki nilai sejarah yang tinggi. Si kaya itu benar-benar sangat sayang kepada tabung itu.

Pada suatu malam, si kaya itu terlihat seekor tikus yang melompat ke dalam tabung antik kesayangannya itu untuk makan sisa makanan yang tertinggal di dalamnya tanpa disadarinya. Si kaya itu menjadi berang. Dia segera mengambil batu, lalu melontarnya ke arah tikus itu. Pastinya tikus itu tewas. Namun, sayang sekali, tabung batu giok yang sangat berharga itu juga pecah.

Peristiwa tersebut menjadikan si kaya itu merasa sangat sedih. Dia sangat sesal dengan perbuatannya yang menurut rasa marahnya itu hingga menyebabkan kerugian yang begitu besar, yang tidak dapat ditebus lagi dengan apapun. Pada saat itu, barulah dia sadar bahwa tindakan yang hanya mementingkan keuntungan yang ada di depan mata saja tanpa memikirkan akibatnya, akan membawa bahaya atau kerugian yang besar kepada dirinya sendiri. Dia ingin menggunakan pengalamannya itu untuk mengingatkan orang lain agar menahan diri dari bertindak dengan melulu, dan jangan merusak barang-barang berharga milik sendiri semata-mata karena ingin membunuh seekor tikus.

Catatan Keterangan:

Peribahasa "Tou Shu Ji Qi" atau "Hati-hati Melontari Tikus Takut Tabung di sebelahnya Pecah" ini membawa arti, menahan diri dari mengambil tindakan terhadap orang jahat semata-mata karena takut membawa bahaya kepada orang baik. Peribahasa ini digunakan untuk menyindir orang atau golongan yang terlalu berhati-hati ketika melakukan sesuatu hal.

Diterjemahkan oleh: Chen Mei Ing

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA