BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Jumat, 28 Desember 2012

RAJIN DAN MALAS MENGALAMI NASIB YANG BERBEDA

Musim panas telah tiba, ada seekor belalang yang sedang berada diatas dahan pohon besar sedang bersantai, dia menyanyi dengan gembira. Ketika sedang bernyanyi, dia melihat dibawah pohon ada sebuah barisan hitam yang seperti titik-titik sedang berjalan dengan perlahan, lalu dia terbang ke bawah pohon menyelidiki, rupanya adalah sekelompok semut yang sedang membawa makanan menuju ke rumah semutnya yang berada di lubang dibawah pohon.  Sambil tertawa belalang berkata, "Hari demikian panas, kenapa kalian tidak mencari tempat berteduh, malahan bekerja dibawah terik matahari, benar-benar bodoh!"

Semut menjawab, "Kami benar-benar tidak bodoh! Hanya kami berusaha menstok makanan, dengan demikian pada musim dingin kami cukup persediaan makanan. Sedangkan Anda, apakah Anda sudah mulai menstok makanan?"

Belalang dengan tertawa keras berkata, "musim dingin masih lama! Saya harus segera menyanyi, sampai jumpa."

Musim gugur segera tiba, cuaca semakin lama semakin dingin, belalang yang berada diatas pohon setiap hari hanya bernyanyi dengan semangat. Semut masih dengan rajin mengumpulkan makanan. Pada suatu hari, semut kembali memperingati belalang berkata, "Musim dingin segera tiba, jangan hanya menyanyi terus, bergegaskan pergi mengumpulkan makanan!"

Belalang menjawab, "Masih awal, beberapa hari lagi pergi mengumpulkan makanan masih sempat."

Beberapa hari kemudian, ketika belalang sedang bernyanyi, angin utara yang keras menghembus, belalang kedinginan sampai menggigil, didalam hatinya berpikir, "musim dingin telah tiba, saya harus bergegas pergi mencari makanan." Akhirnya, belalang mulai ke berbagai tempat mencari makanan, tetapi makanan semakin lama semakin sedikit.

Akhirnya makan 3 kali sehari juga menjadi masalah. Dalam keadaan lapar dan kedinginan, akhirnya dia hanya bisa menebalkan wajahnya mengetuk pintu rumah semut, belalang dengan suara gemetar berkata, "Saya sudah hampir mati kelaparan, tolong berikan saya sedikit makanan!"

Para semut menjawab, "Kami telah memperingati Anda untuk mengumpulkan makanan, Anda hanya tahu bernyanyi dan bernyanyi terus, persediaan makanan kami hanya cukup untuk keperluan kami selama musim dingin, oleh sebab itu maaf kami tidak bisa membantu Anda!"

Setelah berkata demikian semut menutup pintu rumahnya, angin utara berhembus dengan kencang, belalang hanya bisa sendirian berdiri disana dengan tubuh gemetar kedingina dihembus oleh angin utara, dia sangat menyesal kenapa tidak mendengar nasehat semut. [Lily Ng / Padang] Sumber: Erabaru

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA