BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Selasa, 20 Maret 2012

PHO HIEN PHO SAT, BODHISATVA SAMANTA BHADRA

普賢菩薩 Pu Xian Pu Sa {Hok Kian = Pho Hien Pho Sat} dalam bahasa Sansekerta adalah Bodhisatva Samanta Bhadra yang berarti Kebajikan Yang Universal. Pho Hien Pho Sat merupakan perwujudan dari cinta, kebajikan, ketekunan, kesabaran & aktivitas yang suci. Dalam khasanah Dewata Tiongkok, Pu Xian Pu Sa ditampilkan dalam Tiga Serangkai bersama 觀音菩薩 Guan Yin Pu Sa & 文殊菩薩 Wen Su Pu Sa. Namun di dalam Kelenteng-kelenteng di Tiongkok & Jepang, Pu Xian Pu Sa sering juga tampil bersama Buddha Sakyamuni & Wen Su Pu Sa. Pu Xian dalam bahasa Jepang disebut Fu Gen.

Arca Pho Hien Pho Sat biasanya ditampilkan duduk di atas gajah putih dengan membawa setangkai bunga teratai atau gulungan kitab suci. Gajah putih tersebut umumnya dalam keadaan berdiri atau jongkok, kadang-kadang berkepala 1 atau 3, dengan 6 batang gading

Pho Hien Pho Sat terkenal karena persembahannya yang tak terbatas & 10 Sumpah Agungnya yang ditujukan kepada para Buddha & mahkluk yang sengsara, yaitu sebagai berikut:

1. Memuja para Buddha.

2. Memuja Tatagatha.

3. Menghaturkan sembah-sujud kepada para Buddha.

4. Mengakui dosa-dosa pada masa kehidupan yang lalu & berbuat kebaikan.

5. Bergembira dalam kebajikan & kebaikan orang lain.

6. Memohon kepada Buddha untuk membabarkan ajarannya.

7. Memohon kepada Buddha untuk tetap tinggal di dunia.

8. Mempelajari Dharma & mengajarkannya kembali.

9. Membantu sesama makhluk yang sengsara.

10. Menyalurkan hal-hal yang baik kepada pihak lain.

Di dalam普賢菩薩蓮花經 Sutra Bunga Teratai Pu Xian Pu Sa, Sang Buddha memujinya & mengatakan bahwa Pu Xian Pu Sa terlahir di tanah suci sebelah Timur. Di dalam Sutra Bunga Teratai ini Sang Buddha menggambarkan sebagai berikut:

Pu Xian Pu Sa memiliki tubuh yang besarnya tidak terbatas. Namun karena ingin turun ke dunia untuk membantu orang-orang yang sengsara, ia mengubah dirinya menjadi manusia biasa. Pu Xian Pu Sa muncul dengan menunggang seekor gajah putih. Di bawah telapak kaki gajah tersebut, bunga-bunga teratai yang berwarna putih bermekaran. Gajah ini berwarna yang paling cemerlang di antara semua warna putih, sampai-sampai Kristal maupun Puncak Gunung Himalaya – pun tidak bisa menandinginya.

Sutra Bunga Teratai Pu Xian Pu Sa ini menarik perhatian banyak orang, terutama kaum wanita, sebab mereka dijanjikan juga dapat mencapai tingkat kesucian Buddha.

Tempat suci Pu Xian Pu Sa adalah di Gunung 峨嵋山 E Mei Shan {Go Bi San} di propinsi Xi Chuan yang merupakan salah satu dari 4 Gunung Suci agama Buddha di Tiongkok. Di Jepang ia sering kali dihormati oleh para umatnya untuk memperoleh kemakmuran & panjang umur. Bahkan oleh sebagian orang ia dianggap pelindung pengobatan.

Arca Pho Hien Pho Sat biasanya dapat dijumpai di kelenteng-kelenteng yang menghormati Kwan Im Pho Sat. Hari ulang tahun Pho Hien Pho Sat diperingati setiap bulan 2 tanggal 21 Imlek. [Widya Wong / Pontianak]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA