Ada sebuah kisah, suatu hari Raja Neraka merasa jumlah penghuni neraka semakin berkurang dan dengan gelisah bertanya pada iblis penjaga neraka, "Bagaimana caranya untuk meningkatkan jumlah penghuni neraka ini?"
Jenderal berkepala kerbau menjawab, "Saya akan pergi ke alam manusia dan memberi tahu manusia bahwa 'tidak ada surga' di dunia ini, jadi tidak perlu lagi berbuat kebajikan. Kebajikan sebanyak apa pun, hati sebaik apa pun sama sekali tiada gunanya."
Mendengar usul tersebut, Raja Neraka menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata, "Mengatakan demikian kepada manusia, kekuatannya tidak cukup kuat."
Jenderal berwajah kuda berkata, "Saya akan pergi ke bumi dan memberitahu manusia bahwa 'tidak ada neraka', sehingga mereka bebas melakukan apa saja dan mengerjakan apa saja sesuka hati." Raja Neraka berpikir dan menganggap perkataan yang demikian pun tidak akan berpengaruh besar.
Pada saat itu, ada satu setan kecil yang berkata, "Aku akan mengunjungi mereka dan memberitahukan mereka bahwa "masih ada hari esok."
Mendengar usulan tersebut, Raja Neraka dengan perasaan puas menitahkan, "Betul!" Cepat umumkan kepada segenap umat manusia bahwa, "Setiap orang masih memiliki hari esok."
Manusia mudah mengendur, jika mereka mengetahui bahwa masih ada hari esok, mereka akan berpikir masih ada waktu. Meningkatkan kualitas diri, lakukan saja besok; Berbuat baik, kerjakan saja besok.
Segala harapan jika diletakkan pada hari esok, maka semangat untuk mengejar kemajuan akan patah. Dengan terpatahkannya semangat, maka kelengahan akan timbul, dan manusia pada akhirnya akan terjerumus ke neraka."
Dari sini dapat disimpulkan bahwa," Kehidupan manusia tidak kekal, bagaimana kita dapat berpikir untuk menunggu hari esok ? Dikutip dari Buku Ilmu Ekonomi Kehidupan. [Ernawati H / Medan]