BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Senin, 17 Desember 2012

BENCANA ADALAH SANDARAN DARI KEBERUNTUNGAN, DALAM KEBERUNTUNGAN TERPENDAM BENCANA

Ada suatu perkataan dari Laozi (老子), "Bencana adalah sandaran dari keberuntungan, dalam keberuntungan terpendam bencana." 

Kalimat ini sungguh benar! Seandainya jika kita hidup berdampingan secara damai dengan makhluk hidup lainnya.
 
karena bagaimanapun mereka juga merupakan satu bagian dari ekologi dan merupakan salah satu mata rantai dalam alam. Tempat yang rindang, nyaman, sepi juga leluasa, sudah cukup nyaman, bagaimanapun juga kita boleh serakah dan tak mengenal puas.

Sesungguhnya, kekurangan di dunia ini terlalu banyak, bagaimana bisa terhitung? Dalam buku You Meng Ying karya Zhang Chao, tertulis ada sepuluh penyesalan yang didiskusikan untuk mengurai kerisauan. Dia mengatakan dengan rincian:

1. menyesalkan buku mudah berayap, 

2. menyesalkan malam musim panas bernyamuk, 

3. menyesalkan balkon mudah bocor, 

4. menyesalkan daun bunga seruni banyak layu, 

5. menyesalkan pohon pinus bersemut besar, 

6. menyesalkan daun bambu mudah rontok, 

7. menyesalkan bunga Guihua (Sweet Osmanthus) dan teratai mudah rontok, 

8. menyesalkan ara panjat dan lobak menyembunyikan ular, 

9. menyesalkan rak bunga berduri, 
10. menyesalkan ikan gembung beracun." 

Guru saja masih demikian, apalagi kami yang sebagai orang awam, bagaimana bisa terhindari? Yang paling penting adalah memahami dan menerima segala kekurangan itu.

Khusus mengagumi dua kalimat dalam syair Wang Wei, seorang pujangga zaman Dinasti Tang, "Berjalan hingga tempat tiada air, duduk dan memandang awan muncul." Dalam syair itu menampakkan ketenangan dan kenyamanan, kalem dan bebas, membuat semua orang mendambakannya. 

Kehidupan itu adalah sepotong perjalanan, setiap masa berkemungkinan terjadi kekurangan 'tiada air', tetapi jika bisa menggunakan taraf seperti kata-kata dalam syair menghadapi kesulitan, kalau bisa demikian, maka setiap saat akan mendapatkan keindahan 'awan muncul', maka dalam kehidupan juga memiliki perbalikan, memiliki vitalitas.
 
Ketika berada dalam jalan buntu jangan putus harapan, karena situasi itu adalah awal mula suatu harapan. [Ernawati H / Medan] Sumber: Kebajikan

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA