Halaman

Kamis, 10 Mei 2012

KESERAKAHAN TANPA KEBAJIKAN MENGHASILKAN BENCANA

Dalam Dinasti Zhou (770 SM -260 SM), ada seorang yang bernama Tao Dazi dan menjabat sebagai Kepala Tao Kota selama tiga tahun. Dia tidak memiliki reputasi baik, namun mempunyai tiga kali lipat harta kekayaan keluarganya. Istrinya berkata kepadanya, "Jika tidak mampu, tetapi mengasumsikan posisi peringkat tinggi, ia hanya dapat merugikan, jika selalu menumpuk kekayaan tanpa jasa, ia hanya akan mengumpulkan potensi bencana.

Sekarang Anda mengumpulkan kekayaan lebih banyak dan lebih hanya karena Anda yang serakah.
Saya mendengar ada macan tutul di Gunung Selatan yang bersembunyi di hujan berkabut selama tujuh hari untuk melembabkan bulu dan membantu untuk tumbuh bintik-bintik, sehingga lebih baik dapat menghindari yang merugikan. Jika babi makan segala sesuatu dan mendapatkan lemak, maka akan segera dibantai Anda tidak memupuk kebajikan tapi keluarga kita semakin kaya hari demi hari.

Kita ditakdirkan untuk menghadapi bencana. " Tao Dazi tidak mendengarkan bujuk rayu istrinya malah sebaliknya istrinya diusir keluar dari rumah. Tidak lama kenudian, hanya dalam tempo satu tahun, ia pun ditangkap karena korupsi.

Jika seseorang tidak melakukan perbuatan baik atau menumpuk kebajikan juga serakah dan hanya mencari kekayaan, maka ibaratnya ia seperti lampu yang menyala tanpa minyak yang cukup. Bagaimana dia tidak dapat dihancurkan? Kita harus ingat,

"Kebajikan adalah terakumulasi dalam kehidupan lampau. Menjadi seorang raja, pejabat, kaya, atau bangsawan semua berasal dari kebajikan.Tidak berbuat kebajikan, tidak ada keuntungan;... Hilangnya kebajikan berarti hilangnya semua yang dimiliki, mereka yang mencari kekuasaan dan kekayaan terlebih dahulu mengakumulasi kebajikan dengan menderita kesulitan dan melakukan perbuatan baik, baru seseorang dapat menumpuk kebaikan sepanjang masa." [Amanda Lim / Makassar]

* Sumber: Google Search Engine