Halaman

Jumat, 03 Juni 2011

FENG SHUI, TRADISI MENENTUKAN POSISI RUMAH

Sejak lama warga etnis Tionghoa di Jambi memiliki tradisi unik dalam mencari posisi rumah atau tempat ibadah yang ideal. Dipimpin seorang suhu, tradisi memanggil Dewa Sam Tai Kong atau Dewa Feng Shui itu belum lama ini dimulai dengan melantunkan doa-doa dalam bahasa Hokkian, diiringi bebunyian yang terus bersahutan.

Setelah patung dewa dipasang di singgasananya, ritual dilanjutkan dengan doa dan wewangian dupa. Biasanya berselang lima menit, singgasana itu akan bergerak. Dipegang dua orang, singgasana akan bergerak. Konon, digerakkan oleh dewa.

Jika Dewa Sam Tai Kong datang dan merestui acara itu, singgasana kemudian akan diam pada satu titik. Dalam pencarian Feng Shui untuk menentukan altar klenteng baru Leng Chun Keng di Jambi, baru-baru ini, ternyata sang dewa tidak muncul.

Urungnya kedatangan Dewa Sam Tai Kong bisa disebabkan berbagai faktor. Misalnya, sesaji kurang, tempat belum layak dihuni karena kotor atau masalah lainnya.

Saat ini tradisi tersebut sangat jarang dilakukan warga Tionghoa di Jambi. Padahal sejak dulu warga Tionghoa meyakini Feng Shui akan memberikan kebajikan. (*)

http://yinnihuaren.blogspot.com
Email dari: Lina Wang, Jambi