Halaman

Jumat, 14 Juni 2013

BELAS KASIH TANPA MEMILIH

Di masa perang, para penguasa di berbagai negara saling berebut kekuasaan, hingga rakyat menjadi sangat menderita.

Pada suatu ketika, Raja Xuan duduk di aula. Dia melihat seorang pelayan sedang membawa seekor kerbau melewati koridor. Raja Xuan bertanya kepada pelayan itu.

"Engkau akan membawa kerbau ini pergi kemana?"

"Lapor baginda, saya akan membawa kerbau ini ke tempat penjagalan, dan menjagalnya untuk dijadikan kurban," jawab pelayan itu dengan hormat.

Mendengar jawaban itu, Raja Xuan berkata, "Lepaskan dia! Lihat dia ketakutan sampai seluruh badannya gemetar, saya tidak tega melihat, dia seperti orang yang tidak bersalah mendapat hukuman!"

Pelayan itu terpikir sebuah ide bagus dan mengutarakan kepada raja. "Jika memang demikian, tidak perlu menggunakan darah binatang untuk kurban, apakah bisa?"

"Adat seperti ini tidak boleh sembarangan menghapusnya! Engkau pergi menangkap seekor kambing, tukarlah dengan darah kambing sebagai penggantinya!" kata Raja Xuan.

Mencius mendengar kabar ini, lalu datang  kehadapan raja Xuan, dan memrotesnya.

"Baginda, rasa kasihanmu, adalah kebaikan dari hatimu! Tetapi baginda hanya kasihan melihat kerbau, tetapi tidak melihat kambing juga perlu dikasihani. Apabila baginda dapat menggunakan sifat belas kasih kepada kerbau, menjadi lebih besar dan luas terhadap rakyat, maka baginda akan menjadi raja dari segala raja didunia ini." [Elisabeth Wang / Banda Aceh]

***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id